Formula 1: McLaren Siap PHK 1.200 Pegawai Mereka

Konten dari Pengguna
27 Mei 2020 13:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Potret mobil McLaren di Formula 1.(Foto: REUTERS/Brandon Malone)
zoom-in-whitePerbesar
Potret mobil McLaren di Formula 1.(Foto: REUTERS/Brandon Malone)
ADVERTISEMENT
Tim balap legendaris Formula 1, McLaren, mengonfirmasi bahwa mereka akan memotong lebih dari seperempat pegawainya sebagai respons dari krisis yang disebabkan oleh virus corona.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Crash, pabrikan sportscar dan tim balap ini sekarang punya 4.000 pegawai. Namun, jumlah sebesar itu akan mubazir sehingga sekitar 1.200 orang pegawai akan diputus hubungan kerjanya. Sebagian besar pegawai yang terkena PHK bekerja di Inggris.
Seperti semua pabrikan mobil, dampak COVID-19 yang telah mengganggu produksi dan menurunkan penjualan di seluruh pasar sekarang mulai terasa. McLaren diramalkan jadi salah satu merek pertama yang melakukan perampingan untuk mengurangi biaya.
Dampak parah dari krisis ini juga dirasakan tim Formula 1 McLaren. Selain tak bisa berpindah mobil untuk musim depan, tim ini tak bisa balapan setidaknya hingga Juli.
Menurut ketua dari McLaren Paul Walsh, sudah ada usaha untuk menghindari PHK yang signifikan. Namun, ia mengakui kalau krisisnya sudah kelewat parah untuk perusahaannya.
ADVERTISEMENT
Jurnalis memotret mobil McLaren dengan ponsel. Foto: REUTER/Alan Baldwin
"Kami sudah tak punya pilihan lain kecuali memperkecil tenaga kerja kami. Sekarang ini jadi waktu yang menantang bagi perusahaan kami, tetapi kami akan kembali sebagai perusahaan yang efisien dan tahan lama," tulis Walsh dalam pernyataannya.
Hilangnya pekerjaan jelas akan berdampak pada semua bagian operasional McLaren. BBC melaporkan bahwa tim F1 mereka akan kehilangan sekitar 70 pegawai dari jumlah awalnya yang berada di kisaran 800 orang.
Kendatipun begitu, keputusan ini masih akan berlanjut mengingat F1 mewajibkan adanya cost cap sebesar 145 juta dolar AS (2,14 triliun rupiah). Dengan adanya pembatasan ini, jelas para tim mengakui bahwa adanya pemotongan biaya ikut memaksa mereka untuk memotong jumlah pegawainya.
Ironisnya, McLaren termasuk tim yang mendukung adanya cost cap. Bos tim balap McLaren Zak Brown bahkan sebelumnya mau biaya ini ditekan hingga 100 juta dolar AS (1,475 triliun rupiah).
ADVERTISEMENT