Juara Superbike, Jonathan Rea, Bercerita soal Partisipasi Singkatnya di MotoGP

Konten dari Pengguna
14 Mei 2020 13:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jonathan Rea pada sebuah sesi balapan. Foto: Gabriel Bouys/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Jonathan Rea pada sebuah sesi balapan. Foto: Gabriel Bouys/AFP
ADVERTISEMENT
Juara Superbike Jonathan Rea mengakui bahwa ia kesal tak bisa turun di MotoGP. Terakhir kali ia turun di MotoGP, ia hanya diberikan kesempatan turun balapan dua kali pada musim 2012 bersama tim Honda.
ADVERTISEMENT
Pada saat itu sebetulnya Rea sedang turun bersama tim Honda di World Superbike Championship. Ia dipanggil tim HRC untuk menggantikan Casey Stoner yang sedang cedera di seri GP San Marino dan GP Aragon.
Kendati hanya menjajal motor RC213V sebentar dan harus kembali ke CBR1000RR di antara dua ajang tersebut, ia tampil cukup optimal. Pria kelahiran Ulster tersebut berhasil finis kedelapan di Misano dan ketujuh di Aragon.
Pada saat itu, usaha dari Rea dilihat cukup mengecewakan. Seperti dikutip dari Crash, Ia finis di bawah dua pebalap tim satelit Honda pada saat itu, Alvaro Bautista dan Stefan Bradl di Misano.
Meski begitu, hasilnya memperlihatkan adanya peningkatan di kala balapan. Banyak yang melihat bahwa ia berhasil meningkatkan catatan waktu balapannya di waktu yang lumayan singkat.
ADVERTISEMENT
Dua balapan tersebut akhirnya hanya menjadi penampilan Rea di MotoGP, tanpa adanya kesempatan untuk tampil hingga ia pindah ke Kawasaki pada 2015. Sejak itu, ia berhasil memenangi lima gelar World Superbike secara beruntun.
Rea mengakui bahwa kurangnya kesempatan balap membuatnya sempat frustrasi. Terlepas dari hal itu, ia mengakui kalau prestasinya di Kawasaki, dengan menjadi juara dunia serta jadi pebalap terbaik Superbike sepanjang masa menutupi semua hal itu.
"Saya merasa bahagia dengan apa yang telah saya jalani, buktinya saya juara dunia lima kali. Menurut saya, dibandingkan di Superbike, jalan jadi juara di MotoGP cukup lama dan itu sempat membuat saya kesal karena saya tak punya kesempatan itu lagi ," ujar Rea pada Gazzetta dello Sport.
ADVERTISEMENT
"Untung saja saya punya tantangan lain dengan Kawasaki di Superbike,dan akhirnya saya bisa jadi juara dunia. Menurut saya, semuanya terjadi karena ada alasannya dan saya beruntung punya orang-orang terbaik di sekitar saya. Kadang di balapan anda harus punya segalanya," tambah pebalap 32 tahun tersebut.
Rea sendiri mengatakan bahwa sekarang ia sudah punya segalanya, seperti motor dan dukungan dari timnya. Menemukan hal seperti itu baginya sangat sulit, jadi menurutnya ia hanyalah orang yang beruntung.