Kisah Edwin Valero: Raja KO dari Venezuela yang Hidupnya Berakhir Tragis

Konten dari Pengguna
6 April 2021 17:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Edwin Valero, Raja KO dari Venezuela yang hidupnya berakhir tragis. Foto: AFP via Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Edwin Valero, Raja KO dari Venezuela yang hidupnya berakhir tragis. Foto: AFP via Getty Images
ADVERTISEMENT
Edwin ‘El Inca’ Valero dikenal sebagai seorang petinju top asal Venezuela. Disebut-sebut sebagai raja KO, nahas dirinya harus menutup hidup dengan akhir yang tragis.
ADVERTISEMENT
Valero ditemukan gantung diri di dalam sel penjara di negara bagian Carabobo, Venezuela 11 tahun silam. Sempat menunjukkan tanda-tanda kehidupan, sayang upaya pertolongan pertama yang dilakukan petugas gagal menyelamatkannya dan dia pun wafat sekitar pukul 1:30 pagi waktu setempat.
Diwartakan ESPN, eks juara kelas ringan WBC itu menggunakan celana panjang yang dikenakannya untuk gantung diri di tiang yang ada di dalam sel.
Wafatnya Edwin Valero ini terjadi tepat sehari setelah dirinya ditangkap dalam sebuah penikaman yang menyebabkan kematian sang istri, Jennifer Carolina Viera.
Warga Venezuela ramai-ramai mengantarkan jenazah sang legenda tinju, Edwin Valero pada 2010 lalu. Foto: AFP via Getty Images
Sehari sebelum Valero gantung diri, istrinya, Jennifer Carolina Viera, ditemukan tewas di sebuah kamar hotel yang berada di Valencia, Venezuela dengan tiga buah tusukan di tubuhnya.
Dilansir dari Independent, entah bagaimana Valero bisa menyewa mobil, menyimpan seikat uang tunai, dan setumpuk kokain seberat 50 gram untuk pergi serta menjemput Jennifer. Larut malam di hari kejadian, tepatnya pukul 23:39, Valero dan Jennifer kemudian check-in di Hotel Intercontinental.
ADVERTISEMENT
Lalu sekitar pukul 5:30 keesokan harinya, Valero datang dan muncul di lobi hotel. Satu laporan mengatakan dia tidak bersepatu, sedangkan laporan lain mengatakan dia bersepatu dan lebih tenang. Namun, dalam kedua versi itu dia mengucapkan kata-kata yang sama untuk mengakui perbuatan kejinya tersebut.
“Aku membunuhnya," aku Valero kepada petugas keamanan hotel.
Istri Edwin Valero, Jennifer Carolina Viera. Foto: AFP via Getty Images
Semasa hidupnya, Edwin Valero memang diketahui memiliki masalah dengan alkohol, kecanduan kokain, dan berjuang melawan depresi. Dia juga dikenal memiliki watak yang temperamen dan kerap bermasalah dengan hukum sebelumnya.
Pada September 2009 lalu, Edwin Valero pernah ditangkap atas tuduhan penyerangan. Seorang pria menuduh bahwa Valero telah menyerang ibu dan saudara perempuannya. Namun, Valero membantah tuduhan tersebut dan menganggapnya sebagai upaya untuk merusak reputasinya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pada Maret 2010 lalu, Valero pernah ditangkap petugas kepolisian setelah diduga melakukan kekerasan terhadap istrinya. Istrinya, Jennifer, dirawat di RS dengan dua tulang rusuk yang retak, gigitan yang dalam di punggungnya, dan kerusakan pada dada serta paru-parunya karena dipukul.
Sementara itu, Jennifer bersikeras bahwa luka tersebut didapatkannya setelah jatuh dari tangga dan bertengkar dengan seorang wanita yang mencoba merampoknya.
Edwin Valero ditangkap pada April 2010 lalu setelah membunuh istrinya sendiri, Jennifer Carolina Viera. Foto: AP PHOTO/EDSAU OLIVARES/NOTITARDE
Sempat menghilang setelah kejadian tersebut, Valero akhirnya muncul di RS, mengamuk dan menyebabkan keributan. Akhirnya dia dibawa oleh polisi untuk dilakukan tes terkait adanya pengaruh alkohol dan obat-obatan terlarang di tubuh petinju tersebut.
Dirinya kemudian mengaku telah mengonsumsi kokain, ekstasi, dan juga heroin. Atas tindakannya tersebut, Valero pun dijatuhi hukuman enam bulan penjara dan mendapatkan rehabilitasi.
ADVERTISEMENT
"Seorang jaksa telah meminta pengadilan untuk menahan Valero di penjara, tapi hakim malah mengizinkan dia untuk tetap bebas dalam kondisi tertentu, termasuk untuk muncul di pengadilan setiap 90 hari," kata pengacaranya, Milda Mora.
Mora juga mengatakan bahwa setelah kejadian itu, Valero ditahan selama sembilan hari di rumah sakit jiwa di Merida, tempat dia menjalani rehabilitasi yang diawasi polisi.
Namun, orang-orang yang dekat dengan Valero kala itu mengirim uang jaminan hingga pada 7 April 2010 dirinya diizinkan untuk pergi dan menghirup udara bebas.
Edwin Valero memiliki tato wajah eks Presiden Venezuela, Hugo Chavez lengkap dengan warna bendera negara tersebut. Foto: AFP
Setelah bebas sebenarnya Valero akan dibawa ke Kuba untuk mendapat perawatan. Eks Presiden Venezuela, Hugo Chavez yang diketahui sebagai seorang teman dekatnya berusaha keras untuk memulihkan kondisi petinju yang sudah dianggap sebagai pahlawan nasional tersebut.
ADVERTISEMENT
Kedekatan keduanya pun ditunjukkan oleh Valero. Sebagai tanda persahabatan, eks juara kelas bulu super WBA itu memiliki tato besar gambar Hugo Chavez di dadanya lengkap dengan bendera kuning, biru, dan merah khas Venezuela.
Sayang, kedekatan keduanya ternyata gagal menyelamatkan kekacauan yang dialami oleh Edwin Valero. Dalam perjalanan ke bandara untuk terbang, Valero dilaporkan mengalahkan para penjaga dan melarikan diri hingga berujung pada pembunuhan sang istri, Jennifer.
Sementara itu, sang manajer, Jose Castillo, mengkritik pihak yang berwenang karena telah gagal bertindak tegas untuk mencegah adanya pembunuhan tersebut.
Edwin Valero (kiri) mendaratkan pukulan kepada Hector Velasquez saat menang dalam Kejuaraan Dunia Kelas Ringan WBA Venezuela di Caracas. Foto: Juan Barreto/AFP/Getty Images
"Saya meminta pihak berwenang untuk tidak membiarkan dia [Valero] keluar. Dia membutuhkan banyak bantuan. Dia sangat buruk dalam kepalanya, tapi mereka membiarkan dia keluar dan kami sekarang berada di tengah-tengah tragedi ini," terang manajer Varelo, Jose Castillo.
ADVERTISEMENT
Jika menilik jauh lebih dalam, pada Februari 2001 lalu, Valero memang pernah mengalami kecelakaan sepeda motor yang menyebabkan tengkorak kepalanya patah dan harus menjalani operasi untuk menghilangkan pembekuan darah.
Cedera tersebut dideritanya setahun sebelum dia terjun dan melakoni debut di karier tinju profesionalnya setelah mendapat izin dari dokter pada Januari 2002 silam.
Sepanjang kariernya, petinju kelahiran Desember 1981 itu telah bertarung selama 8 tahun sejak 2002-2010. Dia tidak pernah kalah dari 27 pertarungan yang dilakoninya dan selalu menang KO. Bahkan, 19 di antaranya terjadi di ronde pertama.
Dia adalah eks juara dunia yang tak terkalahkan di dua kelas berat setelah memegang gelar kelas bulu super WBA dari 2006-2008 dan kelas ringan WBC dari 2009-2010. Namun, dirinya harus melepas gelar WBA miliknya pada 2008 lalu untuk pindah ke kelas ringan.
ADVERTISEMENT
Sebagai seorang kidal, ‘El Inca’ dikenal karena gaya bertarungnya yang sangat agresif dan kekuatan meninju yang luar biasa.
Bahkan, kisah hidup Edwin Valero ini diabadikan dalam sebuah film yang berjudul “El Inca”, sesuai dengan julukannya. Film yang tayang pada 2016 lalu itu disutradarai oleh Ignacio Castillo Cottin dan menceritakan perjalanan hidup eks petinju asal Venezuela tersebut.