2 Hari Hilang, Bocah 2,5 Tahun asal NTB Tersesat di Gunung

Konten Media Partner
29 Desember 2019 10:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bocah di Sanggar NTB ditemukan setelah menghilang. Foto: Ardyan/Info Dompu
zoom-in-whitePerbesar
Bocah di Sanggar NTB ditemukan setelah menghilang. Foto: Ardyan/Info Dompu
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Info Dompu - Cerita bocah yang hilang secara misterius kembali terjadi di Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kali ini terjadi pada seorang bocah bernama Umairah Loviana Putri (2,5) asal Desa Oi Saro, Kecamatan Sanggar pada hari Jumat (27/12).
ADVERTISEMENT
Bocah ini menghebohkan warga sekitar karena hampir dua hari hilang dari rumahnya. Namun, setelah ratusan warga bergerak bersama aparat keamananan (TNI/Polri dan Pol PP) melakukan penyisiran hingga ke gunung, sungai dan seluruh daratan hingga dua kilometer dari pemukiman. Akhirnya buah cinta pasangan suami Istri (Pasutri) Harona dan Haryanto ini ditemukan pada, Sabtu (28/12) pukul 09.00 WITA.
Bocah berambut ikal ini ditemukan di gunung dengan selamat oleh regu penyelamatan Sat Pol PP Kecamatan Sanggar. Saat ditemukan pakaian yang dikenakan Korban sudah dipenuhi pasir hingga semua badannya pun penuh debu dan tanah.
Warga berkumpul menyambut kepulangan Lovi kr rumahnya. Foto: Ardyan/Info Dompu
"Saat ditemukan Lovi sedang asyik bermain di tanah, hingga sekujur badannya penuh pasir dan tanah," aku Didi Suswanto, salah seorang Pol PP yang menemukan Lovi (29/12).
ADVERTISEMENT
"Saat itu dia juga sudah tak berdaya dan kami pun langsung membawanya turun ke pemukiman hingga ke rumahnya di Dusun Saro Desa Oi Saro," bebernya.
Kapolsek Sanggar Iptu Indra Kila menjelaskan kronologis kejadiannya. Ternyata sebelum menghilang anak itu mencari bapaknya yang sedang berada di kebun jagung.
"Dia pergi mencari bapaknya di lahan jagung yang terletak di So Berusu Tampiro Desa Oi Saro. Namun, karena pintu lahan bapaknya tidak bisa di buka, yang sudah di ikat tali akhirnya korban tidak dapat masuk," ungkapnya saat ditemui di kantornya, Sabtu sore (28/12).
Lovi saat digendong ibunya setelah ditemukan di gunung. Foto: Ardyan/Info Dompu
Bahkan, katanya, sempat ada saksi yang mendengar Lovi menangis. Namun, tak menghiraukannya dan beberapa saat kemudian suara tangisan itu pun menghilang.
ADVERTISEMENT
"Ibunya saat itu sedang pergi menanam jagung dan sebelum hilang anak itu bersama neneknya," Jelasnya.
Lebih lanjut Kapolsek menuturkan, baru diketahui menghilang dari rumah setelah ibu korban pulang di rumah dan tidak melihat anaknya.
"Setelah pulang tanam jagung ibunya tak melihat anaknya di rumah hingga kemudian ke lahan Jagung suaminya juga tidak ada. Saat itulah muncul kehebohan warga karena ikut menanyakan keberadaan si bocah ini," bebernya.
"Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan warga pun ikut melakukan pencarian, hingga dari sore hingga dini hari pukul 04.00 WITA," sambungnya.
Setelah itu, lanjut Kapolsek, dirinya bersama anggotanya bersama warga yang saat itu sedang ada di lahan menanam jagung pun ikut melakukan pencarian di So Barusu.
"Saat itu memulainya sekitar pukul 07.00 WITA. Dan, Alhamdulillah jam 09.00 WITA anak itu ditemukan dengan keadaan selamat," terangnya.
Warga sekitar yang sempat heboh karena kehilangan Lovi. Foto: Ardyan/Info Dompu
Indra menambahkan, lokasi penemuan anak tersebut tidak jauh dengan lahan jagung warga desa setempat.
ADVERTISEMENT
"Adapun Lokasi ditemukan yaitu di So Berusu, Dusun Saro, Desa Oi Saro, Kecamatan Sanggar, merupakan sebuah bukit kecil yang penuh dengan bebatuan besar dan jalan yang agak terjal," cetusnya.
Diketahui, selain melakukan pencarian dengan normal. Pencarian bocah ini juga dilakukan dengan cara-cara tradisional dan gaib oleh orang-orang pintar (Sando, red). Bahkan, warga warga desa tersebut mempercayai bahwa anak kecil ini bisa di temukan berkat bantuan orang pintar bernama M Saleh Alias Saleh Saka. Pria ini diakui bisa membuka jalan gaib hingga Lovi bisa di temukan.
Sebelumnya, pada tahun 2018 di Desa Oi Saro juga pernah terjadi hal yang sama. Tiga anak kecil berumur 3-4 tahun menghilang pada saat asyik bermain pada saat sore. Namun, warga berhasil di temukan pada malam hari di TPU (Tempat Pemakaman Umum) desa setempat.
ADVERTISEMENT
-
Ardyan