Antisipasi Corona, 700 Penumpang KM Tilongkabila Diukur Suhu Tubuhnya di Bima

Konten Media Partner
4 April 2020 15:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Corona. Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Corona. Pixabay
ADVERTISEMENT
Info Dompu - Menyambut 700 lebih penumpang KM Tilongkabila di Pelabuhan Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), petugas melakukan pemeriksaan ketat suhu badan penumpang asal Bima dan Dompu, Kamis (2/4).
ADVERTISEMENT
Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Bima, langsung bergerak cepat dengan memeriksa kesehatan dengan thermo gun (pengukur suhu tubuh).
Pemeriksaan ini dilakukan bersama Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) ini, berlangsung sangat ketat.
“Kami sudah periksa satu persatu. Dan, memprioritaskan untuk warga asli Kota Bima karena akan menetap di Kota Bima,” jelas Kasubag Pemberitaan Humas Kota Bima, Dian Fitriany, Jumat (3/4).
Dijelaskannya, sesuai protokol kesehatan yang ada, penumpang yang memiliki suhu badan di atas 38 derajat celcius akan diobservasi selama beberapa jam di pelabuhan. Jika tidak ada perubahan kondisi, maka penumpang tersebut akan langsung diarahkan ke tempat karantina yang telah disiapkan oleh pemerintah yakni di Lawata.
Pemeriksaan suhu badan di Pelabuhan Bima, NTB. Foto: Doc Tim Gugus Tugas Penanganan Corona Bima
“Kenapa harus kita observasi di tempat beberapa jam dulu? Karena kita belajar dari kejadian di terminal Lombok, mungkin penumpang kelelahan atau lainnya sehingga panas,” urainya.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk penumpang yang berasal dari Kabupaten lain seperti Kabupaten Bima dan Dompu, KKP akan berkoordinasi dengan tim gugus Pemda masing-masing untuk penanganan lebih lanjut.
Selain memeriksa, lanjut Dian, Dinas Kesehatan Kota Bima yang turun dengan Tim COVID-19, juga mengedukasi penumpang untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari meskipun tidak memiliki gejala apapun. Karena tegasnya, COVID-19 memiliki masa inkubasi selama 14 hari. Sehingga saat tiba di Pelabuhan (Bima) sehat, belum tentu dalam 14 hari kemudian bisa saja sakit.
“Makanya kami sangat berharap, warga kota yang baru tiba, taat untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari itu. Ini demi kebaikan kita bersama,” pungkasnya.
-
Ardyan