Bersihkan Pulau, Info Dompu Ajak Berbagai Komunitas untuk Kolaborasi

Konten Media Partner
18 Maret 2019 14:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak Muda dari Berbagai Komunitas Membawa Sampah yang Telah Dikumpulkan ke Arah Perahu Pengangkut. Foto: Info Dompu
zoom-in-whitePerbesar
Anak Muda dari Berbagai Komunitas Membawa Sampah yang Telah Dikumpulkan ke Arah Perahu Pengangkut. Foto: Info Dompu
ADVERTISEMENT
Info Dompu - Kegiatan bersih-bersih pulau yang diinisiasi oleh Info Dompu bersama dua komunitas, yaitu Ake Dompu dan Rasa Dompu, berlangsung pada Minggu (17/3). Kegiatan ini berhasil mengumpulkan lebih dari 70 anak muda dari berbagai komunitas maupun perseorangan untuk berpartisipasi.
ADVERTISEMENT
Kegiatan yang betemakan 'Bersih-bersih Pulau Sambil Berwisata' ini bermula dari kekhawatiran tim Info Dompu saat mendatangi Nisa Pudu untuk peliputan destinasi pilihan di Dompu pada 2-3 Maret 2019. Berdasarkan hasil kunjungan tersebut, ternyata pulau tidak terurus dan penuh dengan sampah.
Pemandangan Nisa Pudu dari Arah Timur. Foto: Info Dompu
Nisa Pudu adalah salah satu pulau yang terletak di kawasan Teluk Saleh, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Dari kejauhan pulau ini tampak sangat indah, seolah ada rasa tak sabar untuk menginjakan kaki di sana. Namun, berbeda dengan kenyataannya, setelah sampai di pulau ternyata banyak sekali sampah yang berserahkan.
Salah satu pemerhati pulau di Kecamatan Kempo, Jumardin (25), menjelaskan posisi pulau ini masuk dalam kawasan tiga daerah yaitu Desa Soro, Desa Soro Barat, Kecamatan Kempo, dan kawasan Pulau Bajo Desa Kwangko, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu. Pria yang juga merupakan anggota Sanggar Budaya Kima itu mengatakan kemungkinan besar sampah yang bermuara di Nisa Pudu berasal dari tiga daerah tersebut.
ADVERTISEMENT
Dia menjelaskan sampah yang ada di Nisa Pudu adalah sampah kiriman yang datang dari berbagai wilayah terdekat pulau, termasuk sampah yang dibawa oleh pengunjung pulau. Menurut Erni (27), warga Desa Soro Barat yang menemani perjalanan Info Dompu sebelumnya, warga Kecamatan Kempo menjadikan laut sebagai tempat pembuangan akhir sampah.
"Sampah di laut Kempo sudah dibuang sejak zaman nenek monyang kami sampai hari ini. Cara lain kami menghilangkan sampah justru dibakar," ungkap Erni melalui WhatsApp pada Jumat (15/3).
Sampah Kiriman di Sekitar Pulau. Foto: Info Dompu
Permasalahan sampah di Desa Soro dan Soro Barat Kecamatan Kempo sendiri belum akan menemui titik terang. Apalagi program penjemputan sampah dengan truk sampah milik Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) baru menjangkau wilayah perkotaan. Sedangkan untuk wilayah Kecamatan Kempo dan sekitarnya masih belum bisa dilakukan karena keterbatasan armada.
ADVERTISEMENT
Tim Info Dompu dan Ake Dompu berkesempatan bertemu dengan Sekretaris Dinas LHK Kabuputen Dompu, Albuhairum (56), di kantornya pada Jumat (15/3). Saat itu kedua tim tengah mengantarkan surat permohonan kerja sama untuk permintaan truk pengangkut sampah dari Desa Soro, Kecamatan Kempo, menuju Tempat Pembunagan Akhir (TPA) Desa Jambu, Kecamatan Pajo.
"Memang sampai saat ini kami belum menjangkau wilayah Kecamatan Kempo, jadi belum ada armada (truk sampah) yang menjangkau ke sana. Nanti kami akan kirimkan satu unit untuk kegiatan bersih-bersih pulau ini," ujar Albuhairum.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Dompu Memberikan Sambutan Pada Saat Kegiatan Bersih-Bersih Pulau. Foto: Muhammad Safirah/Info Dompu
Pada saat kegiatan bersih-bersih dilakukan, Dinas LHK ternyata mengirim dua unit truk sampah yang sebelumnya hanya dijanjikan satu unit. Truk sampah berwarna kuning tersebut standby di depan Kantor Desa Soro Barat untuk menunggu sampah yang dibawa oleh partisipan kegiatan bersih-bersih pulau.
ADVERTISEMENT
Selain bekerja sama dengan komunitas dan perseorangan, kegiatan ini memang melibatkan instansi terkait seperti Dinas LHK, Dinas Kelautan dan Perikanan, dan Dinas Pariwisata Kabupaten Dompu.
Dinas LHK berkontribusi memberikan dua armada, sedangkan Dinas Kelautan dan Perikanan datang memantau berjalannya kegiatan. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan memberi sambutan pada saat sesi sharing komunitas di waktu siang hari, ketika semua tim beristirahat menunggu matahari sedikit 'bersahabat'.
Semula tim inisiator meminta kerja sama berupa armada perahu penyeberangan milik Dinas Kelautan dan Perikanan. Hal ini diminta agar peserta kegiatan tidak melakukan iuran atau patungan untuk sewa perahu karena kegiatan ini seluruhnya adalah swadaya dan tanpa sponsor.
"Kami tidak bisa memastikan perahu yang dikelola oleh nelayan bisa dipergunakan saat kegiatan nanti karena kegiatan sangat mendadak. Sedangkan nelayan mungkin akan menggunakan perahunya untuk mencari ikan," ucap Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Dompu, Wahidin (54), saat ditemui di kantornya di Kecamatan Woja.
saat Kegiatan Memungut Sampah Dilakukan. Foto: Ikhsan Hanif/Rasa Dompu
Kegiatan Clean Up Beaches Part Nisa Pudu ini memang muncul secara spontan dan mulai dibahas melalui grup WhatsApp oleh tim Info Dompu, Ake Dompu, dan Rasa Dompu pada Rabu (13/3).
ADVERTISEMENT
Kemudian pada hari berikutnya, Kamis malam (14/3), dilakukan pertemuan pertama antartim dengan mengajak komunitas lainya seperti Yasasan We Save, Komunitas Tangan di Atas, dan dari Komunitas Bank Sampah Temba Nggela Dorotangga.
Urusan surat menyurat antara instansi pun baru dilakukan pada esok harinya. Alasan inilah yang membuat tim terlambat menjangkau Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Dompu. Kami tidak ada menemukan seorang pun untuk dititipkan surat saat mendatangi kantornya untuk diberikan surat kerja sama sekitar pukul 14.20 WITA pada Jumat (15/3).
Pada siang itu, lingkungan kerja pemda di Paruga Parenta sebagai tempat bernaungnya beberapa dinas, termasuk Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, sangat lengang. Sehingga surat tersebut terpaksa dititipkan di atas meja penyambutan tamu, di depan kantor lantai 3.
Foto Bersama Sebelum Dilakukan Kegiatan Pungut Sampah. Foto: Jizmun/Ake Dompu
Komunitas dan perseorangan yang turut berpartisipasi pada saat kegiatan antara lain dari Pemuda Kempo yang dalam hal ini anggota Sanggar Budaya Kima dikoordinasi langsung oleh Ketua Sanggar, Candra (35); yang membawa sekitar 28 orang, anggota Remaja Cinta Masjid (RCM) Kempo di bawah koordinasi Yayan (25) dan Burhan (23); juga Komunitas Gerakan Sadar Alam (Gersa) Kempo diketuai oleh Langit (24); serta anggota Ikatan Pemuda Dusun Kajenje yang diketuai oleh Aan Azhari (30); termasuk Osis dan Palang Merah Remaja SMA Negeri 1 Kempo dan SMA Negeri 2 Kempo.
ADVERTISEMENT
Komunitas di luar kempo yaitu partisipan yang dijangkau melalui media sosial antara lain anggota ikatan alumni SMA se-Kabupaten Dompu, yaitu angkatan 2010 Hutan Dribel, 2011 Himadula, juga angkatan 2012 Kawand 12, karyawan PLN Bima, Rai Aina Ngantu (RAN) Foundation, Komunitas Tangan di Atas dikoordinasi oleh Firmansyah atau Marombo, dan Bank Sampah Temba Nggela membawa 10 orang di bawah koordinasi Anhar (40).
Total peserta kegiatan dari luar Kecamatan Kempo yang dikoordinir oleh tim Info Dompu adalah 32 orang, ditambah dari Kempo sendiri sekitar 40 orang maka total peserta yang hadir lebih dari 70 orang.
Matahari Kempo yang mulai terik, pukul 09.00 WITA terlambat dari jadwal kegiatan yang sudah disusun. Komunitas dari luar Kempo di bawah naungan tim Info Dompu berangkat terlebih dahulu dengan satu perahu. Setelah sampai di pulau langsung mengambil bagian untuk membersihkan pulau di sebelah selatan dan barat.
Beragam Jenis Sampah Saat Dikumpulkan. Foto: Muhammad Safirah/Info Dompu
Tidak lupa melakukan aksi foto 'sebelum' untuk trashtag challege seperti yang sedang viral, kemudian akan dikomparasikan dengan foto 'setelah' untuk di-posting di akun media sosial Info Dompu, Rasa Dompu dan Ake Dompu yaitu Instagram @infodompu.id @rasadompu dan @akedompu.
ADVERTISEMENT
Komunitas Bank Sampah Temba Nggela justru berinisiatif untuk memisahkan diri dari kelompok utama untuk mengumpulkan sampah plastik nonbag khusus untuk dibawa pulang ke basecamp-nya. Justru sampah plastik yang tidak bisa dibawa ke Bank Sampah yang nantinya akan dibawa ke TPA.
Sedikit kesiangan, Tim dari Kempo datang dengan perahu kedua dan langsung ambil bagian untuk bersama-sama mengumpulkan berbagai jenis sampah yang berserahkan di bagian timur dan utama. Sampah potongan kayu dikumpulkan dan ditumpuk di pinggir pantai untuk dibakar atau untuk dijadikan cadangan kayu yang bisa digunakan oleh pengunjung yang ingin bakar ikan atau memasak. Sedangkan sampah plastik semuanya dimasukan ke kantong sampah.
Sampah di Nisa Pudu beragam jenisnya, dari sampah plastik seperti kemasan air mineral dan minuman botol hingga gelas, sepatu, sandal, hingga beragam alat rumah tangga. Juga sampah non-plastik seperti potongan kayu dan barang-barang rumah tangga non-plastik lainnya.
ADVERTISEMENT
Semua sampah sudah dikumpulkan dan dipilah, selanjutnya dilakukan foto bersama setelah pulau bersih.
Foto Bersama Setelah Pulau Bersih. Foto: Jizmun/Ake Dompu
Kegiatan bersih-bersih ini menghasilkan setidaknya 25 kantong sampah berukuran besar. Dan sampah yang berhasil dipilah untuk dibawa pulang oleh Bank Sampah Temba Nggela berjumlah lima kantong. Sedangkan yang akan dibuang ke TPA berjumlah 20 kantong.
Sampah-sampah tersebut kemudian diangkut ke atas perahu untuk dibawa ke Desa Soro Barat, kemudian akan diangkut oleh truk dari Dinas LHK menuju TPA.
25 Kantong Sampah Dinaikan ke Perahu untuk Dibawa ke Desa Soro. Foto: Info Dompu
-
Intan Putriani