Bulog: Stok Beras Bima dan Dompu, NTB Aman Hingga 2020
ADVERTISEMENT
Info Dompu - Stok beras di Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Bima dipastikan aman. Bahkan stoknya dijamin bisa menemuhi tiga wilayah, Kabupeten Bima, Dompu dan Kota Bima.
ADVERTISEMENT
“Stok beras kita aman (surplus) hingga 20 bulan ke depan,” kata Kepala Perum Bulog Cabang Bima, Sawaludin Susanto, Jumat (5/12).
Dikatakannya, saat ini stok beras dan gabah yang tersimpan di gudang Bulog sekitar 13.475 ton. “Stok beras sekitar 7.125 ton. Sementara stok gabah mencapai 10.000 ton,” ungkapnya.
“Gabah yang tersedia, siap kita giling kapanpun jika memang beras sangat dibutuhkan,” sambungnya.
Oleh karena itu, katanya, dirinya meminta kepada masyarakat agar tidak khawatir dengan stok beras. “Bulog menjamin stok beras aman, karena beras kita memang surplus,” tegasnya.
Kendati demikian, pria yang akrab disapa Anton ini mengaku, Bulog akan tetap mengoptimalkan untuk kegiatan pasokan dan stabiliasi harga pangan (KPSH). Tujuannya untuk menjaga harga beras di tingkat pasar.
ADVERTISEMENT
“Bulog akan tetap melakukan intervensi ke pasar baik secara grosiran atau melalui penjualan langsung ke outlet-outlet RPK Bulog yang notabene ada di permukiman,” jelasnya.
Lebih lanjut dia menambahkan, masyarakat yang ingin membeli beras bisa langsung belanja ke Bulog, baik di kantor maupun ke Gudang beras medium harganya sekitar Rp 8.100 per kilogram.
“Harga beras setara beras medium Bulog di pasaran sekarang bisa di dapatkan dengan harga Rp 9.000 kilogram,” katanya.
Anton menambahkan, masyarakat dapat langsung belanja ke Bulog baik sebagai suplier ataupun sebagai konsumen dan Perum BULOG Cabang Bima.
Diketahui, Perum BULOG Cabang Bima menggelar pasar murah dalam acara HUT TNI Ke 74 tahun, yang dilaksanakan di Kota Bima. Dalam acara tersebut Perum BULOG Cabang Bima menyediakan beberapa produk di antaranya beras medium, beras premium, minyak, tepung terigu dan gula.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui, pada Selasa (24/09) dilaksakan launching kegiatan KPSH di seluruh Indonesia oleh Dirut Bulog Jenderal Budi Waseso.
-
Ardyan