Cegah Konvoi Lulus UNBK, Pihak Sekolah di Dompu Ajak Siswa Baksos

Konten Media Partner
15 Mei 2019 22:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SMA Negeri 1 Dompu. Foto: Ilyas Yasin/Info Dompu
zoom-in-whitePerbesar
SMA Negeri 1 Dompu. Foto: Ilyas Yasin/Info Dompu
ADVERTISEMENT
Aksi konvoi kendaraan bermotor dan coret-mencoret baju biasanya selalu mengiringi pengumuman hasil Ujian Nasional (UN) atau kini Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA/SMK sederajat. Tak jarang aksi-aksi tersebut mengganggu ketertiban umum, terutama para pengguna jalan karena pesertanya ugal-ugalan disertai bunyi knalpot yang memekakan telinga.
ADVERTISEMENT
Hasil UNBK tahun ini telah diumumkan secara serentak pada Senin (13/5). Berbeda dengan sebelumnya, pengumuman hasil UNBK kali ini disampaikan secara online. Meski begitu, aksi konvoi tersebut masih berlangsung kendati dalam skala kecil di beberapa tempat Kabupaten Dompu.
Mengantisipasi aksi semacam itu pihak SMA Negeri 1 Dompu mewajibkan para siswa kelas XII untuk menyumbangkan seragam sekolah melalui OSIS. Wakasek Kurikulum, Amar Hadi menjelaskan, bukan hanya seragam sekolah melainkan juga pakaian lain yang layak pakai.
“Setelah terkumpul nanti akan kami bagikan kepada masyarakat. Khusus seragam sekolah akan didonasikan buat adik-adik tingkat yang kurang mampu,” ujarnya saat ditemui di sekolahnya Selasa (14/5).
Pengumpulan pakaian layak pakai tersebut mulai dilakukan Selasa kemarin, sehari setelah pengumuman hasil UN. Saat media ini menyambangi sekolah itu kemarin, tampak para pengurus OSIS sedang sibuk menerima donasi pakaian yang diserahkan oleh siswa kelas XII yang baru lulus.
Amar Hadi, Wakasek Kurikulum SMA Negeri 1 Dompu. Foto: Ilyas Yasin/INfo Dompu
“Untuk hari ini baru satu karung pakaian yang terkumpul karena ini hari pertama,” jelas Amar Hadi lagi.
ADVERTISEMENT
Ditambahkannya, selain untuk mengantisipasi aksi konvoi dan coret-coret, kegiatan bakti sosial tersebut juga bagian dari menumbuhkan kepedulian siswa terhadap masyarakat.
“Ini semacam pengabdian masyarakat lah seperti di perguruan tinggi,” ujarnya sambil menjelaskan bahwa kegiatan tersebut cukup berhasil meredam aksi negatif siswa saat merayakan kelulusan. Pihaknya bersyukur karena siswanya tidak terlibat dalam aksi-aksi konvoi dan coret-coret baju usai pengumuman lulus kemarin.
Amar Hadi menambahkan, selain donasi pakaian bagi siswa yang telah lulus UN pihaknya juga memiliki program takjil gratis bagi siswa kelas X dan XI baik berupa uang atau takjil. Tiap siswa diwajibkan menyumbang Rp 5 ribu jika dalam bentuk uang. Takjil tersebut dibagikan di jalan dan di RSUD Dompu kelas III.
ADVERTISEMENT
“Kami sengaja memilih pasien kelas III karena umumnya mereka dari masyarakat kurang mampu,” kata Amar Hadi memberikan alasannya.
Sebelumnya, kata dia, program takjil gratis masuk dalam kurikulum melalui Pendidikan Kewirausahaan (PKWU) di mana para siswa mengolah dan memasak sendiri sebelum dibagikan. Tapi untuk tahun ini siswa dibebaskan untuk membeli, menyetor dalam bentuk uang atau membuat sendiri.
Sebagai sekolah rujukan dalam tiga tahun terakhir, selain baksos sekolahnya juga menggelar kegiatan lain seperti bazaar. Total jumlah siswa kelas XII SMA 1 Dompu mencapai 304 terdiri atas jurusan IPA 215 dan IPS 89 siswa. Satu siswa IPS dinyatakan tidak lulus.
-
Reporter: Ilyas Yasin