Cerita Pendiri Forum Peduli Yatim Piatu Dompu, Hadir Di Tengah Wabah COVID-19

Konten Media Partner
6 Juni 2020 14:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ansor Zen, Ketua FITUA Dompu. Foto: Dok FITUA Dompu
zoom-in-whitePerbesar
Ansor Zen, Ketua FITUA Dompu. Foto: Dok FITUA Dompu
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Di atas merupakan kutipan bernuansa nasionalisme milik mantan presiden Soekarno yang menggambarkan bahwa seorang pemuda dipercaya memiliki pengaruh besar terhadap lingkungannya bahkan dunia.
Di Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) terdapat seorang pemuda yang mendirikan Forum Peduli Anak Yatim Piatu (FITUA). Ialah Anshari Nawawi (28), yang sejak 7 Desember 2017 telah berkomitmen menjadi penyantun anak yatim piatu dan kaum dhuafa.
Pemuda yang tinggal di Lingkungan Renda, Kelurahan Simpasai, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu juga berperan aktif membantu masyarakat yang terpapar wabah Virus Corona (COVID-19).
Dok FITUA Dompu
Bahkan di tengah Pandemi saat ini, FITUA yang ia prakarsai telah menyalurkan ratusan paket sembako gratis, masker kain gratis, suplemen vitamin C, infused water, makanan dan santunan kepada yatim piatu, kaum dhuafa, serta kelompok-kelompok yang rentan terdampak COVID-19 lainnya seperti tenaga Kesehatan (Nakes) di beberapa Rumah Sakit di Dompu, juga Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
ADVERTISEMENT
Saat diwawancarai Info Dompu, pemuda yang akrab disapa oleh Ansor Zen juga merupakan seorang pendidik ini mengatakan, awal mula dicetuskan lembaga ini karena atas dasar kepedulian dan kepekaan pada kondisi masyarakat saat ini.
“Saat 2017 lalu, kami sesama relawan kemanusiaan memiliki keinginan bersama untuk memiliki dan mendirikan lembaga sosial kemanusiaan non profit di Kabupaten Dompu,” ungkapnya.
Di dalam lembaga ini, kata Ansor, dirinya tidak sendiri tetapi terdapat pemuda-pemuda hebat yang memiliki jam terbang dan pengalaman organisasi di bidang kemanusiaan.
Dok FITUA Dompu
“Kini lembaga kami ini, sudah memiliki ratusan relawan yang tersebar di berbagai Kecamatan di Kabupaten Dompu. Bahkan, sudah memiliki cabang di Kabupaten Bima,” jelasnya.
Alumni STKIP Yapis Dompu ini menuturkan, ikhtiar panjang dirinya bersama sahabat-sahabat tersebut kini membuahkan hasil yang luar biasa.
ADVERTISEMENT
“Kini kami bisa memiliki sekretariat sekaligus rumah singgah untuk para yatim piatu terutama yang ada di Kelurahan Karijawa, Kecamatan Dompu dan Kelurahan Kandai II, Kecamatan Woja. Disana kami jadikan central kegiatan organisasi, dan tempat pendidikan dan pembinaan anak yatim piatu,” bebernya.
Tidak hanya itu, kini lembaga ini memiliki kelompok SRIKANDI FITUA yang kini fokus pada perlidungan perempuan dan janda.
Dok FITUA Dompu
“Saat ini kami fokus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait bahaya COVID-19 terutama kaum perempuan dan kelompok janda. Ada keinginan kedepan mereka (Srikandi, Red) membentuk tim khusus Penanganan, Pencegahan dan Perlindungan Perempuan. Inshaallah seiring dengan perkembangan waktu, organisasi kami pun akan terus berkembang menjawab kondisi sosial kemasyarakatan,” paparnya.
Selain menggalakan kegiatan amal dan kemanusiaan, lanjut Aktivis NU Dompu ini, lembaganya juga sering menggelar kegiatan sosial lainnya seperti membersihkan mesjid, aktif dalam kegiatan peduli lingkungan, menanam pohon dan mengirim relawan bencana alam. Termasuk mendampingi pasien-pasien yang kurang mampu hingga ke Mataram dan Bali, serta mengadakan kegiatan keagamaan seperti sunatan, khitanan massal, tahfiz quran dan membaca kitab kuning.
ADVERTISEMENT
Ansor berharap, ke depan bisa memberikan yang terbaik buat anak-anak yatim piatu, dhuafa, lansia dan pengurus mesjid, yakni dalam bentuk rumah permanen.
Dok FITUA Dompu
“Semoga ikhtiar dan harapan diberikan umur yang panjang dan bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Dan, bagi para donatur dan dermawan yang berhati mulai yang selama ini membantu kami khaturkan terimakasih, kebaikan dan kerelaan hati bapak dan ibu semua akan mendapatkan keberkahan dan pahala yang berlipat ganda, Amin yarabbal alamin,” tandasnya.
“Misi kami tidaklah lebih, hanya ingin mejawab kesusahan dan penderitaan yati piatu, dhuafa dan lansia. Serta ingin, membantu pemerintah dalam membangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu, berbudi pekerti luhur dan agamais,” tutupnya yang juga Ketua Yayasan Tim Reaksi Cepat (TRC) Perlindungan Anak Indonesia Cabang Pulau Sumbawa ini.
ADVERTISEMENT
-
Ardyan