Fenomena Ribuan Ulat Bulu Serang Kebun Warga Dompu di NTB

Konten Media Partner
22 Januari 2020 9:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ulat bulu terbawa angin dari arah pohon jati di kebun milik warga. Foto: Ardyan/Info Dompu
zoom-in-whitePerbesar
Ulat bulu terbawa angin dari arah pohon jati di kebun milik warga. Foto: Ardyan/Info Dompu
ADVERTISEMENT
Info Dompu - Serangan wabah ulat bulu terjadi hampir di semua tempat di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Awalnya, kemunculan ulat bulu dianggap bisa dan sementara. Tetapi seiring berjalan dan hampir sepekan warga Dompu di daerah-daerah pertanian seperti Kecamatan Kilo, Manggelewa, Kempo, Woja, dan Pajo kini resah. Pasalnya, ribuan ulat bulu jatuh bagaikan hujan.
ADVERTISEMENT
Ulat bulu dengan warna hitam kecoklatan ini menyerang dedaunan jati di kebun warga Dompu dan hanya meninggalkan tulang daunnya saja. Kebun jati yang biasanya terlihat hijau dan lebat pada saat musim hujan, kini seolah meranggaskan daun seperti pada musim kemarau.
Khaerul Anhar (47) warga Desa Malaju, Kecamatan Kilo, mengatakan, ribuan ulat tersebut menyerang kebun jati miliknya. Menurutnya, ulat cepat berkembang biak lalu menghabisi semua daun jati di kebunnya.
Daun jati akibat dimakan ulat terlihat seperti meranggaskan daun. Foto: Ardyan/Info Dompu
“Daun sampai habis dimakan ulat. Dalam semalam, daun jati yang sebelumnya utuh langsung habis daunnya. Tak hanya itu, ulat-ulat yang tertiup angin langsung jatuh dari atas pohon dan menyerang pepohonan lainnya,” jelas pada Info Dompu, Selasa (21/01).
Dikatakannya, serangan ribuan ulat tersebut berlangsung sudah berlangsung sejak sepekan terakhir ini. Ulat-ulat jatuh kemudian berkembang hingga meluas ke sekitar pepohonan yang lain, ke jalan dan juga gubuk miliknya.
ADVERTISEMENT
“Awalnya saya kira hujan. Namun, setelah dilihat ulat bulu. Dan kejadian itu sangat mengerikan,” bebernya.
Ulat bulu menyerang kebun jati. Foto: Ardyan/Info Dompu
Pria yang akrab disapa Bang Jali ini menuturkan, kejadian langka ini sangat berdampak pada kesehatan manusia. “Kalau terkena kulit, pastinya akan terjadi gatal-gatal,” ujarnya.
Kesaksian itu juga diungkapkan Maswan dan Islamiyah, Warga asal Kecamatan Manggelewa. Mereka dengan jelas menyaksikan turunnya ulat bulu itu dari langit.
“Itu fenomena langkah dan sangat mengerikan. Berdiri bulu badan saya kalau ingat itu,” tutur Islamiyah.
Ilustrasi. Pixabay
Ia menerangkan, akibat kejadian itu dirinya sampai tidak berani tidur di kebunnya dan memutuskan pulang ke rumahnya.
“Pokoknya ngeri dah, ulat itu jatuh seperti hujan dan bergelantungan sana-sini,” akunya.
Hingga berita ini turunkan, fenomena ini masih terjadi wilayah Dompu. Meski serangan tersebut belum rasakan kerugiannya karena ulat hanya memakan dedaunan jati saja, tidak sampai membuat mati pohonnya.
ADVERTISEMENT
-
Ardyan