news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jadi Makanan Populer di Dompu, NTB, Bakso Membawa Berkah

Konten Media Partner
4 Oktober 2019 13:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bakso Berkah di Dompu. Foto: Info Dompu
zoom-in-whitePerbesar
Bakso Berkah di Dompu. Foto: Info Dompu
ADVERTISEMENT
Info Dompu - Tidak percuma gerai bakso ini diberi nama “Berkah”. Pasalnya, kuliner popular bagi masyarakat Dompu, NTB, telah menjadi berkah tak terhingga bagi keluarga Haris (51). Terletak di jalan Lintas Sumbawa Desa O’o, usaha keluarga ini telah sukses membiayai pendidikan 6 orang anak-anaknya. Bahkan dengan berjualan bakso, Haris mampu menjadikan dua orang anaknya menjadi dosen di dua kampus negeri terkenal. Anak pertama dan kedua mereka menjadi dosen di Universitas Indonesia di Depok dan Universitas Islam Negeri Mataram.
ADVERTISEMENT
Haris adalah warga asli Dompu, sedangkan sang istri, Painem (50) berasal dari Yogyakarta. Painem mengisahkan, dia dan suaminya mulai merintis jualan bakso sejak 2006 di tengah perkampungan desa O’o, tempat tinggalnya sekarang.
Bakso jumbo di Baso berkah Dompu. Foto: Info Dompu
“Semula hanya pentolan bakso kecil. Lalu saya mencoba berkreasi bikin bakso jumbo dan ternyata sukses,” ujarnya ketika ditemui di gerai baksonya Rabu (2/10).
Yang dimaksud bakso jumbo adalah pentolan berukuran besar, di dalamnya dimasukkan satu butir telur ayam rebus yang dilapisi daging halus di bagian luarnya. Painem yang ditemani suami dan cucunya yang masih balita mengisahkan, usahanya kemudian berkembang dan makin maju. Karena pelanggan makin banyak, pada 2013 ia dan suami membeli lahan di pinggir jalan utama. Di tempat yang baru, usaha olahan makanan berupa bulatan daging giling dan mi ayam ini laris manis.
Haris dan Painem. Foto: Info Dompu
Haris mengaku pelanggan baksonya bukan hanya dari Dompu dan sekitarnya tapi juga Kabupaten Bima seperti Sila, Campa bahkan Sape. Umumnya para pelanggan akan turun singgah menikmati makanan berkuah ini jika melewati jalur utama antarprovinsi ini.
ADVERTISEMENT
“Kadang mereka datang berombongan terutama seusai pulang hajatan pernikahan, habis panen atau acara lainnya,” kata Haris.
Beberapa pelanggannya bahkan mengontaknya terlebih dahulu sebelum datang untuk memastikan ketersedian bakso miliknya. Saat ini Haris dan isterinya mempekerjakan lima karyawan. Jumlah itu berkurang setelah omset penjualan baksonya agak turun. Painem menduga itu disebabkan mulai banyak penjual bakso besar sejenis sehingga pelanggan terbagi.
-
Ilyas Yasin