Ketua BUMDes: Sudah Jadi Geopark, Kopi Tambora Juga Perlu Perhatian

Konten Media Partner
9 Oktober 2019 13:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wahyu, ketua BUMDes Desa Oi Bura. Foto: Info Dompu
zoom-in-whitePerbesar
Wahyu, ketua BUMDes Desa Oi Bura. Foto: Info Dompu
ADVERTISEMENT
Info Dompu – Wahyu, sebagai ketua BUM-Des (Badan Usaha Milik Desa). Desa Oi Bura, Kabupaten Bima, NTB berharap nasib petani kopi Tambora bisa segera diberi perhatian oleh pemerintah daerah maupun Nasional. Apalagi nama Gunung Tambora sudah menjadi salah satu perhatian dunia dengan menjadi Geopark dan Taman Nasional.
ADVERTISEMENT
"Tambora ini jangan hanya sejarah meletusnya yang perlu dipromosikan, kehadiran kopi Tambora juga perlu diperhatikan agar dilihat oleh dunia,” ungkap wahyu, Sabtu malam (28/9).
Ia menyampaikan jelas ada alasan untuk mendapat keuntungan yang besar bagi bagi pengusaha Swedia yang pertama kali ingin menanam kopi di lereng Gunung Tambora. Tanah subur setelah 117 tahun Gunung Tambora meletus mereka memanfaatkan sebagai perkebunan kopi robusta pada tahun 1932.
Buah kopi Tambora siap panen. Foto: Ferry Pribadi
“Jelas ada alasan kenapa orang Swedia membuka lahan kopi di sini, kenapa kita tidak berusaha untuk membangkitkan kopi Tambora? Ya setidaknya, masyarakat Bima dan Dompu tidak meminum kopi dari luar lah," ujar Wahyu.
Menurutnya dengan seluruh masyarakat Bima dan Dompu saja yang membeli kopinya sendiri yaitu kopi dari lereng Tambora adalah pasar yang bagus untuk para petani yang selama ini kesulitan mendapatkan pasar. Saat ini petani kopi Tambora sudah mulai menyadari bahwa memetik kopi yang sudah berwarna merah seperti buah ceri karena akan dapat meningkatkan harga jual kopi.
ADVERTISEMENT
“Masyarakat juga sudah menyadari bahwa dengan memetik merah bisa meningkatkan harga jual kopi. Ya, tapi tak bisa dipungkiri ketika menunggu matang sampai merah kan butuh waktu. Petani banyak yang terdesak masalah ekonomi, makanya manyak yang memetik lebih awal,” ujarnya.
Wahyu menyadari semakin eksisnya kopi Tambora di kalangan kedai kopi yang ada di Dompu dan Bima merupakan momentum bagi bangkitnya kopi Tambora. Ia mengungkapkan bahwa bukan tidak mungkin kopi Tambora akan segera mensejahterakan petani dan menjadi sama terkenalnya dengan sejarah Gunung Tambora yang mengguncang dunia.
-
Intan Putriani