Kisah Korban Selamat dari Gigitan Anjing Rabies

Konten Media Partner
1 Maret 2019 17:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Anjing Rabies. Foto:Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anjing Rabies. Foto:Kumparan
ADVERTISEMENT
Namanya Muhdar (44) warga Dusun Rasabou yang mendadak diserang saat sedang memancing di sungai pada 25 Januari lalu. Bersama beberapa teman bahkan seorang anaknya ia memancing di sungai Tolotemba di belakang SDN 8 Pajo, Dusun Kehe Nata sekutar pukul 16.00 Wita.
ADVERTISEMENT
Saat duduk memancing tiba-tiba muncul seekor anjing dari balik tanaman padi warga dan menyerangnya. Serangan tiba-tiba membuatnya kaget. Saat itu, katanya, anjing ganas itu hendak menerkam dan menggigit bagian lehernya tapi dia berhasil menyergapnya. Dia menangkis serangan anjing sehingga tangannyalah yang sempat digigit beberapa kali.
“Sayangnya saya tidak membawa parang untuk menghalau anjing itu,” sesalnya ditemui di rumahnya Rabu (27/2). Sempat terjadi duel sebelum datang temannya menolong. Tapi pada bagian paha Muhdar terdapat beberapa luka bekas gigitan anjing cukup besar.
Muhdar segera pulang dan dibawa Puskesmas Ranggo. Sempat dirawat tiga hari kemudian dirujuk ke RSUD Dompu. Sepekan dirawat intensif dia kemudian dibolehkan pulang dan dinyatakan tidak terinfeksi virus rabies. Meski begitu hingga kini ayah empat anak ini masih belum pulih. Dia mengeluh demam, lemas dan susah tidur. Sudah dua kali ia berobat ke dokter tapi tak kunjung sembuh. Namun dokter memastikan bahwa kondisinya tidak terkait gigitan anjing tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut pengakuan Muhdar, anjing yang sama juga sempat menyerang dua korban lainnya pada hari yang sama. Salah satunya Veti (10), bocah Dusun Kehe Nata. Menurut pengakuan pamannya Abdul Khair (32), siswa kelas 5 SD ini diserang anjing secara tiba-tiba saat bermain dengan teman-temannya di rumahnya sore sekitar pukul 15.30 wita. Tangan dan bagian pipinya mengalami luka robek yang cukup lebar. Sempat dirawat Puskesmas Ranggo kemudian dibawa ke RSUD Dompu selama tiga hari. Anjing penyerang tersebut kemudian ditangkap dan bunuh warga. Saat ditemui di rumahnya Rabu (27/2), Veti terlihat riang dan sedang menonton TV bersama teman-temanya di rumah kakeknya.
Baliho Waspada Rabies di Dompu. Foto:Info Dompu
Jumlah kasus rabies di Dompu memang cukup tinggi. Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu Maman menyebutkan, total kasus rabies sejumlah 760 yang tersebar di delapan kecamatan. “Paling banyak di Kecamatan Kempo 344 kasus sedangkan paling sedikit di Kecamatan Kilo hanya 7 kasus,” jelasnya di kantornya Selasa (26/2). Hingga saat ini korban meninggal akibar rabies mencapai 6 orang yakni 5 orang di Kecamatan Kempo dan 1 orang di desa Banggo Kecamatan Manggelewa.
ADVERTISEMENT