Klub Motor Trabas Pajo di NTB Siap Gelar Event Trail Pulau Sumbawa

Konten Media Partner
13 Juli 2020 16:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ujicoba lintasan untuk event Trabas se-Pulau Sumbawa di Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu. Foto: Dok Imran
zoom-in-whitePerbesar
Ujicoba lintasan untuk event Trabas se-Pulau Sumbawa di Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu. Foto: Dok Imran
ADVERTISEMENT
Info Dompu - Setelah sukses menggelar Lomba Motor Trabas tahun 2018, Klub Motor Trabas Pajo, Kabupaten Dompu, di Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menggelar event serupa pada Agustus 2020.
ADVERTISEMENT
Ketua Klub Motor Terabas Pajo, Imran, menjelaskan pihaknya optimis gelaran se-pulau Sumbawa ini akan mendapat sambutan positif dari para pecinta motor trabas setelah memasuki masa new normal pasca Virus Corona (COVID-19). Ia menyebut, pembatasan aktivitas selama hampir 3 bulan akibat penyebaran virus mematikan tersebut membuat banyak warga merindukan beraktivitas seperti biasa, termasuk olahraga di alam bebas seperti motor trabas.
“Kami yakin event ini akan mendapat respon bagus dari para pecinta motor trabas, apalagi setelah sekian lama terkurung di rumah akibat Corona,” ujarnya ketika ditemui usai uji coba lintasan di Desa Tembalae, Sabtu (11/7).
Imran menyatakan, pihaknya menargetkan mengundang sekitar 500 trabaser (sebutan untuk pecinta motor trabas) se-Pulau Sumbawa baik dari Bima, Sumbawa maupun Dompu sendiri. Meski begitu, katanya, pihaknya tetap mempersilakan jika ada peserta dari Pulau Lombok dan daerah lain yang hendak berpartisipasi.
Imran saat pengecekan lokasi jalur event trabas. Foto: Dok Inran
Ditambahkan, lomba ini selain untuk menjalin silaturrahim para trabaser juga turut membantu menghidupkan sektor wisata di Kabupaten Dompu pasca Corona khususnya di bidang motor sport. Dengan target 500 peserta lomba ini akan menjadi event terbesar di Dompu tahun ini. Sejauh ini, kata Imran, pihaknya terus menuntaskan serangkaian persiapan baik perizinan maupun perlintasan yang akan digunakan peserta.
ADVERTISEMENT
Selain berkoordinasi dengan pengurus IMI (Ikatan Motor Indonesia) Kabupaten Dompu, katanya, pihaknya juga tengah mengajukan izin kepada Dinas Kehutanan Provinsi NTB.
“Karena lintasan ada di hutan maka kami juga meminta izin kepada Dinas Kehutanan Provinsi,” ujarnya.
Menurut Imran, panjang lintasan yang akan dilalui peserta sekitar 40 kilometer yang berada di 3 desa di Kecamatan Pajo yakni Desa Ranggo, Tembalae dan Woko. Para peserta akan diajak menguji nyali melewati medan ekstrem di sepanjang pegunungan dan sungai di ketiga desa tersebut.
Dijelaskan, start akan dilakukan di Lapangan Bola Ranggo kemudian melintasi pegunungan di sisi timur desa Ranggo dan Tembalae hingga tembus ke pegunungan Desa Woko dan melintasi pegunungan di sisi barat ketiga desa tersebut.
ADVERTISEMENT
“Setelah start di Lapangan Bola Ranggo rutenya ke arah timur Embung La Nangga, Lae, tembus ke So La Rado Woko. Lalu menyeberang ke barat di dekat perbatasan Kecamatan Hu’u dan Pajo di selatan. Setelah itu melintas di sepanjang pegunungan So Jambu, So La Ruhu hingga finis di pegunungan Pajo,” terang Imran mengenai rute yang akan dilalui.
Dok Imran
ASN pada Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Dompu ini memastikan, rute yang akan dilewati nanti bakal memuaskan adrenalin peserta karena cukup ekstrem. Begitu pula pihaknya akan menjanjikan hadiah yang tak akan mengecewakan.
“Kami akan menggandeng sejumlah sponsor untuk ikut menyukseskan event ini. Kemarin saya malah didatangi 2 anggota DPRD Dompu yang menyatakan diri siap membantu event ini,” ujarnya optimis.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan, lomba ini hanya untuk kategori perorangan dengan biaya pendaftaran sebesar Rp 200 ribu dimana tiap peserta akan mendapatkan 1 kaos seragam serta makan siang.
Dia menambahkan, Sabtu lalu (11/7) panitia sudah melakukan uji coba lintasan lomba. Selain diikuti panitia juga beberapa peserta lokal berjumlah 30 orang. Beberapa peserta sempat terjatuh dan dievakuasi panitia. Satu peserta bahkan sempat mengalami cidera patah lengan meski tidak terlalu parah. Kata dia, pihaknya sengaja tidak mengundang banyak peserta pada uji coba tersebut agar peserta tetap penasaran dengan sensasi lintasan yang akan dilalui.
Menurut Imran, uji coba lintasan dimaksudkan untuk mengetahui panjang lintasan dengan waktu tempuh sehingga perlu penyesuaian di sana sini jika diperlukan.
ADVERTISEMENT
“Dari hasil uji coba kemarin panjang lintasan sepertinya harus dipangkas agar sesuai dengan target waktu, sebab kami merencanakan peserta bisa makan siang bersama di Desa Woko paling lambat pukul 13.00 WITA, setelah itu baru melanjutkan lomba” ujarnya.
Rencananya, kata dia, setelah selesai perlombaan baru dilakukan pengundian hadiah dengan nilai yang lumayan fantastis.
-
Ilyas Yasin