news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kunci Sukses Dapat Beasiswa Luar Negeri: Harus Sesuai Passion

Konten Media Partner
3 Februari 2020 11:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
I Gede Pandu saat di Irlandia. Foto: Instagram @igedepanduw
zoom-in-whitePerbesar
I Gede Pandu saat di Irlandia. Foto: Instagram @igedepanduw
ADVERTISEMENT
Info Dompu - Jalan-jalan sambil studi keluar negeri secara gratis adalah impian banyak orang. Tidak hanya berkesempatan mendatangi tempat-tempat baru, atau menikmati petualangan seru bertemu dengan orang dan budaya yang berbeda tapi juga bisa ‘shoping’ ilmu.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan sebelumnya, kini kesempatan untuk melancong ke mancanegara semakin mudah. Tidak hanya karena kemajuan teknologi transportasi maupun alat komunikasi, tapi juga banyaknya sponsor yang siap membiayai. Salah satunya adalah melalui beasiswa pendidikan oleh pemerintah negara asal, negara tujuan maupun oleh penyedia beasiswa pihak swasta lainnya.
Pilihan beasiswa pendidikan pun beragam baik untuk keperluan studi lanjut, kursus singkat (short course), program pertukaran pelajar (exchange student program), magang hingga konferensi internasional. Komponen-komponen beasiswa yang didanai meliputi biaya pendidikan, transportasi, penelitian, biaya hidup hingga asuransi kesehatan. Tahapan-tahapan yang harus dilalui antara lain seleksi berkas, bahasa Inggris (TOEFL/IELTS), dan wawancara.
I Gede Pandu Wirawan saat mendapat pengahargaan dari Austalia Award. Foto: Instagram @igedepanduw
“Pelamar juga diharuskan menulis essai atau academic writing berkaitan dengan program yang diikutinya,” kata I Gede Pandu Wirawan (29), alumnus Victoria University, Australia dalam International Scholarship Workshop and IELTS Simulation Test, di Gedung Dharma Wanita, Kabupaten Dompu, Sabtu (25/1).
ADVERTISEMENT
Pemuda asal Palopo, Sulawesi Selatan ini, menjelaskan pilihan program studi yang dilamar sebaiknya harus sesuai dengan keahlian dan passion yang bersangkutan. “Jadi, pada saat kita apply tidak asal ada,” ujarnya mengingatkan.
Begitu pula, kata dia, essai yang ditulis harus yang berdasarkan keahlian dan pengalaman sebab nanti akan berpengaruh terhadap kedalaman dan isi tulisan tersebut. Alumnus Universitas Nasional Jakarta ini lantas menceritakan pengalamannya saat mengikuti short course selama 5 pekan ke University of Temple di AS. Temanya tentang keberagaman. Saat melamar program ini, kata Pandu, ia merasa tema tersebut relevan dengan pengalamannya.
Saat Pandu di Amerika. Foto: Instagram @igedepanduw
“Kebetulan ibu saya Kristen dan ayah saya Hindu, jadi sejak di keluarga saya sudah terbiasa dengan suasana keragaman,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Waktu kuliah ia juga bergabung dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), sebuah organisasi sayap milik ormas Islam, Nahdatul Ulama (NU). Dikatakannya, meski dirinya non-muslim tapi teman-temannya di PMII bisa menerima keanggotaan di luar yang muslim.
Pengalamannya di lingkungan keluarga maupun di kampus akhirnya sangat membantu Pandu dalam menulis essai maupun berbagi dengan peserta lainnya saat mengikuti kegiatan tersebut. Hingga kini, Pandu sendiri telah mengunjungi sejumlah negara di Eropa dan negara lain baik untuk mengikuti kursus singkat atau konferensi internasional.
Pandu pada saat kegiatan workshop di Dompu. Foto: Info Dompu
Narasumber lain kegiatan lokakarya tersebut adalah Diana Purwati, SPd, M.Ed TESOL, founder dan CEO D’ English Learning Center, Dompu. Diana adalah Dosen STKIP Yapis Dompu. Sekaligus alumni The University of South Australia. Selain itu, juga Arif Bulan peraih beasiswa LPDP dan Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Inggris STKIP Yapis Dompu.
ADVERTISEMENT
Kegiatan tersebut diikuti 60 orang peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa, dosen dan umum. Selain dari dosen dan mahasiswa dari Dompu lokakarya pertama sepulau Sumbawa tersebut juga diikuti dosen STKIP Kota Bima, STKIP Taman Siswa Bima dan mahasiswa STIPAR Bima. Selain simulasi tes IELTS dan soal-soal beasiswa, peserta juga diajarkan menulis essai dan konsultasi beasiswa.
*
Ilyas Yasin