Panen Rumput Laut Perdana, Kepala DPK: Masyarakat Dompu Akan Sejahtera

Konten Media Partner
21 November 2019 10:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wahidin, Kepala DPK (biru) bersama petani rumput laut. Foto: Ardyan/Info Dompu
zoom-in-whitePerbesar
Wahidin, Kepala DPK (biru) bersama petani rumput laut. Foto: Ardyan/Info Dompu
ADVERTISEMENT
Info Dompu - Menyambut panen rumput laut di Desa Kwangko Kecamatan Manggelewa, masyarakat Dompu Nusa Tenggara Barat (NTB) diperkirakan akan mulai merasakan manfaatnya terutama untuk perekonomian keluarga.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkapkan Wahidin, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) Kabupaten Dompu pada Rabu (20/11). Menurutnya, rumput laut merupakan komoditi strategis yang bernilai ekonomi tinggi dan menjadi sumber pendapatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat. Bahkan dari segi budidaya, ia menilai itu mudah untuk dilakukan.
Panen rumput laut di Desa Kwangko. Foto: Ardyan/Info Dompu
“Proses budidayanya tidak sulit. Lahan perairan ada. Pasar dan pembelinya ada. Harganya tinggi. Tidak ada yang larang masuk laut, jadi terus bekerja saja,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, hasil panen saat ini sangat memuaskan dan mencapai target. "Yang ditanam 20 kilogram per ris, hasilnya bisa mencapai lebih kurang 200 kilogram,” ungkapnya.
Kabid Budidaya DPK, Abdul Razak juga menjelaskan, budidaya rumput laut ini bisa dilakukan dengan tiga kali proses. Pertama, panen bibit dengan 25 hari pertama. "Setelah 25 hari budidaya dilakukan panen bibit, artinya hasil panen keseluruhannya dipisah-pisah untuk dijadikan bibit," ujarnya, Rabu (20/11).
Masyarakat Dompu panen rumput laut. Foto: Ardyan/Info Dompu
Dilanjutkannya, panen kedua, pada 25 hari kedua, itu dikembangkan lagi menjadi bibit. Sedangkan panen ketiga itu dipanen untuk dikeringkan dan dijual juga tetap disisihkan pula sebagian kecilnya untuk dijadikan bibit.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, dia menuturkan, bila masyarakat rajin membudidayakan rumput laut maka akan menjadi 'emas hijau' yang memberikan hasil yang sangat menguntungkan, kata dia itu harus dimulai secara mandiri.
"Kami berharap agar masyarakat mengupayakan sendiri untuk membeli bibit tanpa harus menunggu bantuan dari pemerintah," ungkapnya.
Abdul Razak mengumpamakan, saat ini sejumlah pembudidaya sedang memanen, maka masyarakat lain bisa membeli rumput lautnya untuk dijadikan bibit. Ia pun menegaskan kepada masyarakat yang untuk menjaga laut. “Laut adalah sumber kesejahteraan dan kebahagiaan. Jadi tidak boleh ada yang bom,” tegasnya.
laut Kwangko tempat budidaya rumput laut. Foto: Ardyan/Info Dompu
Ketua Koperasi Permata Bahari yang menaungi kelompok budidaya rumput laut di Desa Kwangko, Syarifuddin mengatakan, jumlah pembudidaya rumput laut saat ini sekitar 80 orang yang tergabung dalam beberapa kelompok tani. Hasil panen itu, kemudian akan dikeringkan kemudian baru dijual.
ADVERTISEMENT
“Hasi panen ini, 90 persen akan dikeringkan untuk dijual dan selebihnya sekitar 10 Persen akan ditanam kembali sebagai bibit,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, nanti hasil panen akan dipasarkan oleh Koperasi "Permata Bahari" dengan kisaran harga antara Rp.17 ribu sampai Rp. 23 ribu per kilogram. “Kita sudah punya langganan tetap, dari Lombok, Bali hingga Surabaya,” jelasnya.
-
Ardyan