Pawai Budaya HUT ke-204 Dompu, Merayakan Keberagaman Indonesia
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Info Dompu - Bulan April tahun 2019 usia Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) akan genap menjadi 204 tahun. Salah satu agenda rutin perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Dompu yang dirangkaikan dengan Festival Pesona Tambora (FPT) ini adalah pawai budaya.
ADVERTISEMENT
Ada hal unik dalam pawai budaya yang berlangsung Rabu pagi (3/4). Peserta pawai yang merupakan warga pendatang mengenakan pakaian khas daerah asalnya. Sebagai salah satu daerah di timur Pulau Sumbawa, suku asli Dompu memang telah hidup berdampingan dalam waktu yang lama dengan suku pendatang dari berbagai daerah.
Warga pendatang berasal dari wilayah Sumatera, Jawa, Sulawesi, Lombok dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Momen pawai budaya yang diadakan setiap tahun ini selalu membuat warga pendatang antusias untuk berpartisipasi.
“Orang-orang Sumba Barat Daya yang telah menetap di Dompu ikut memeriahkan acara ini. Tahun lalu pun kita turut memeriahkan event ini. Kita menggunakan pakaian adat Sumba Barat Daya asli yang dikirim dari Sumba langsung”. Ujar Dedi (31), warga asal NTT yang telah menetap di Dompu.
Sedangkan pakaian yang dikenakan oleh warga asli Dompu adalah rimpu dan sanggentu tembe bagi perempuan. Bagi laki-laki mengenakan saremba dan katente tembe.
ADVERTISEMENT
“Karena ini Pawai Budaya Dompu, kita warga asli Dompu memakai busana adat Dompu. Biasanya setiap tahun pun kita mengikuti pawai budaya dan menggunakan pakaian yang sama” ujar Dita (23), warga asli Dompu.
Selain mengenakan pakaian di atas, warga Dompu asli juga menggunakan pakaian adat yang biasa dikenakan pada acara-acara resmi seperti pernikahan dan khitanan.
Pawai budaya berlangsung pada pukul 07.00 WITA, dimana peserta pawai berkumpul di Lapangan Karijawa lalu berjalan menuju Pendopo Bupati di Lingkungan Dorotangga, Kecamatan Dompu.
Pawai ini sangat meriah dengan ribuan peserta dan penonton yang memenuhi bahu jalan yang akan dilalui oleh peserta pawai. Mereka utamanya dari berbagai sekolah, instansi, komunitas atau organisasi yang ada di Dompu, termasuk komunitas warga pendatang yang sudah tinggal puluhan tahun di Dompu.
ADVERTISEMENT
Dompu adalah tempat yang memiliki budaya daerah yang kental terutama bahasa dan kehidupan masyarakatnya, namun beragam suku budaya dari berbagai daerah di Indonesia hidup rukun bersama warga Dompu asli. Pawai Budaya Dompu juga menjadi ajang bagi warga pendatang untuk tetap mengingat budaya daerah asalnya.
“Setiap tahun kami orang-orang Madura yang menetap di Dompu selalu mengikuti event-event yang diadakan di Dompu, terutama pawai budayanya" ungkap Iyan (25).
Warga pendatang dari Madura, Jawa Timur ini yang sudah menetap dari kecil bersama keluarganya. Ia berharap kegiatan budaya Dompu semakin diperbanyak agar warga pendatang juga bisa ikut melestarikan budaya daerah asalnya di tanah Dompu.
"Saya berharap diadakan lomba seni budaya setiap daerah yang tinggal di Dompu. Mungkin diadakan lomba menari, menyanyi dan lain-lain. Kami juga ingin budaya-budaya lain bisa dilestarikan di Dompu, agar kami yang merantau tidak lupa dengan budaya daerah asal kami" pungkas Iyan penuh semangat saat diwawancara setelah pelaksanaan pawai budaya.
ADVERTISEMENT
Pawai budaya yang rutin dilakukan setiap tahun ini selalu berhasil mengumpulkan seluruh masyarakat Dompu, baik warga asli maupun warga pendatang. Tak bisa dipungkiri momen budaya di tanah Dompu ini menjadi sarana edukasi kepada generasi muda dan anak-anak untuk mengenal budaya asli Dompu maupun beranekaragam budaya yang ada di Indonesia. Merayakan HUT Dompu setiap tahun juga merayakan keberagaman budaya Indonesia di tanah Nggahi Rawi Pahu, semboyan daerah Dompu.
-
Penulis: Nining Febriani