PicsArt_05-16-03.36.31.jpg

Pemuda NTB, Bantu Petugas Perbatasan Lawan Corona: Bagikan Kopi Tambora Gratis

16 Mei 2020 15:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ramlin (kiri) bersama timnya sedang menyedikan kopi-kopi untuk dibagikan kepada tim perbatasan Dompu-Bima. Foto: Dok Ramlin
zoom-in-whitePerbesar
Ramlin (kiri) bersama timnya sedang menyedikan kopi-kopi untuk dibagikan kepada tim perbatasan Dompu-Bima. Foto: Dok Ramlin
ADVERTISEMENT
Info Dompu - Ramlin atau Steken (28) pemuda asal Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), merupakan penjual kopi Tambora keliling yang telah bergerak membantu petugas medis dan perbatasan dengan menyediakan ratusan gelas kopi gratis sejak Virus Corona merebak di wilayah Dompu.
ADVERTISEMENT
Atas inisiatifnya tersebut, Steken harus membawa peralatan seduh kopi dari kedainya yang terlebih dahulu ditutup atas himbauan Pemda Kabupaten Dompu agar menghindari keramaian untuk sementara waktu.
Steken dibantu oleh beberapa anggota timnya bahkan sampai harus menginap di dua perbatasan wilayah Dompu yaitu di perbatasan Dompu dengan kabupaten Sumbawa dan perbatasan Dompu dengan Kabupaten Bima.
"Kopi Amal (nama aksinya) ini dilakukan atas dasar kepedulian dan rasa kemanusiaan kami kepada Para Tim Medis, Bapak-bapak TNI, Polri, Perhubungan, Pol PP, BPBD, dan para tim pembantu Keamanan di posko Perbatasan (Dompu dengan) Bima dan perbatasan (Dompu dengan) Sumbawa yang sedang stand by di posko pemeriksaan," ujar Steken (16/5) kepada Info Dompu.
Ramlin menyeduh kopi untuk posko BPBD Dompu. Foto: Ramlin
Menurutnya, kondisi para petugas saat aksinya membagikan kopi-kopi tersebut sedang sangat membutuhkan dukungan yang tidak hanya materil tetapi juga moril. Mereka butuh semangat, salah satunya dengan menyediakan kopi gratis untuk mereka karena harus bekerja ekstra memeriksa setiap kendaraan yang keluar masuk wilayah.
ADVERTISEMENT
"Mereka sangat membutuhkan secangkir kopi, makanya kami berusaha ada untuk mereka," kenang Steken.
Diketahui, aksi tersebut ia lakukan dalam beberapa kali dan di beberapa tempat. Misalnya pada 18-20 April 2020, ia berada di Perbatasan Dompu dengan Sumbawa. Saat itu Steken dipenuhi semangat untuk menyediakan ratusan kopi gratis sejak Jumat siang hingga Minggu atau 2 hari, 2 malam.
"Ya semuanya gratis, saya sediakan kopinya, saya berangkat ke sana dan saya seduhkan kopinya untuk mereka," jelas Steken.
Ramlin (Kanan) saat bersama para petugas perbatasan Dompu-Sumbawa. Foto: Dok Ramlin
Apalagi katanya, ada banyak sorot mata yang melihat aksinya tersebut sebagai kegiatan yang memang telah dibayar oleh pihak tertentu misalnya Pemda Dompu, ceritanya sambil tersenyum, ia merasa aneh dengan orang-orang yang beranggapan bahwa setiap hal yang dia lakukan selalu dikaitkan dengan adanya dana yang turun.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada anggaran yang turun, semua hanya inisiatif pribadi," ucapnya.
Owner Coffee Zone by Ompu ini juga mengajak kedai kopi lain seperti Oi Ammo Coffee untuk sama-sama berangkat menyeduh kopi di perbatasan Dompu-Sumbawa pada waktu itu. Ia juga tak menampik, selain kolaborasi bersama pengusaha-pengusaha kopi Tambora lain, ada juga dukungan dari beberapa orang yang berdonasi untuk aksinya.
"Kegiatan ini bisa terlaksana karena kepedulian dari masing-masing para pelaku kopi dan masyarakat yang memberikan donasi bantuan lainnya di Kabupaten Dompu," terangnya, yang juga mengapresiasi berbagai upaya bersama yang dilakukan oleh pelaku kopi maupun masyarakat umum yang berdonasi untuk melawan Corona.
Para petugas di perbatasan. Foto: Dok Ramlin
Kolaborasi tersebut dilakukan setelah Steken yang telah lebih dulu menyeduh kopi di beberapa tempat. Ditanya mengenai berapa jumlah kopi yang dibagikan, ia awalnya sungkan menjawab. Steken enggan menyebut jumlah pasti dari kopi-kopi yang telah diseduhnya tersebut. Tetapi ia memperkirakan lebih dari 1000 cup kopi telah ia dan timnya bagikan.
ADVERTISEMENT
"Misal 3 kali di perbatasan Dompu-Bima ya ada sekitar 750 cup kopi, di kantor Sekretariat Dinas kesehatan kami 2 kali ke sana, juga di Posko Badan Penanggualangan Bencana Daerah (BPBD) Dompu, terakhir di perbatasan Dompu-Sumbawa kami 2 hari 2 malam ada sekitar 600 cup," terangnya memperkirakan.
Menurutnya, kopi-kopi tersebut selain dibagikan kepada Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 juga kepada masyarakat umum yang saat itu melewati perbatasan.
"Yang selesai di tes kondisinya bisa langsung menikmati kopi yang disediakan oleh teman-teman. Dengan harapan minum kopi Tambora itu bisa menstabilkan kepanikan saat diperiksa," ujarnya bercanda.
Petugas perbatasan saat berjaga. Foto: Dok Ramlin
Diketahui menyeduh kopi Tambora sudah dengan beragam cara, kata Steken, dalam aksi-aksi yang telah dilakukan mereka menyediakan kopi dengan berbagai cara penyeduhan.
ADVERTISEMENT
"Berbeda dengan aksi peduli lainnya yang kami lakukan. Dalam aksi ini kami menawarkan macam-macam racikan kopi Tambora, ini komitmen atas kolaborasi teman-teman penyeduh kopi," lanjutnya.
Meski begitu, Steken merasa apa yang telah dilakukannya belum cukup membantu tim di lapangan, apalagi penugasan mereka di perbatasan sudah selesai dilakukan kini. Ia berharap bisa melakukan hal-hal lainnya untuk membantu petugas medis saat ini.
"Mohon maaf bapak dan ibu frontliner yang bekerja di perbatasan dan petugas kesehatan di Dompu, hanya butir hitam yang bisa kami bantu saat wabah yang menimpah Dana (tanah) Dompu dan Indonesia pada umumnya," pungkasnya.
-
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten