news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Penebangan Ilegal di Tambora Viral, Polhut Hanya Sita 100 Kubik Kayu

Konten Media Partner
30 Juli 2019 19:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilegal logging di hutan produksi Desa Tambora. Foto: Doc Pemuda Tambora
zoom-in-whitePerbesar
Ilegal logging di hutan produksi Desa Tambora. Foto: Doc Pemuda Tambora
ADVERTISEMENT
Info Dompu – Sebuah akun Facebook bernama Fitriani Sallim Fu'ady tengah ramai menjadi perbincangan masyarakat Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) karena memposting gambar-gambar penebangan pohon di kawasan Gunung Tambora. Lokasi penebangan pohon ini berada di Dusun Garuda, Desa Tambora, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu.
ADVERTISEMENT
Unggahan foto pada 28 Juli malam tersebut menunjukan banyak potongan kayu yang sudah dijadikan balok dan diletakan di tengah-tengah sungai. Netizen langsung melontarkan beragam reaksi terhadap postingan tersebut. Mereka rata-rata memberi reaksi kaget dan marah dengan kondisi yang ada.
Sejumlah balok kayu di tengah sungai Desa Tambora. Foto: Facebook Fitriani Sallim Fu'ady
Pemilik postingan yang telah dibagikan lebih dari 300 kali dengan jumlah komentar hampir mencapai 200, saat dihubungi untuk dimintai keterangan lebih lanjut mengaku belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut karena banyak pro kontra yang muncul dengan postingannya, bahkan komentar netizen yang justru tidak ingin mengakui kebenaran kasus illegal logging tersebut (29/7).
Salah satu akun Facebook bernama Arif berkomentar “benar parah ini ari, jika ini terus terjadi maka yakinlah tidak akan lama lagi wilayah pemukiman pinggir hutan tidak akan punya air lagi dan itu pertanda bencana bagi keberlangsungan hidup”. Komentar tersebut diakhiri dengan emotikon sedih.
ADVERTISEMENT
Sedangkan netizen dengan akun Dean Kamoci mengatakan “Jgn asal share..Cari tau dulu lokasi dimana itu krn kalaupun lokasinya sekitar lereng gunung tambora itu ada lereng/hutan yg dilindungi dan ada jg lereng/gunung yg bebas dirambah krn memang sdh ada ijin resmi dari daerah kabupaten maupun propinsi,jadi petani kayu itu tdk sembarang menebang krn didaerah gunung tambora Polhut itu sangat ketat penjagaannya”. Akun ini bahkan menanggapi hampir setiap komentar netizen lain dengan konsisten mengatakan tidak setuju karena foto-foto tersebut dinaikan ke Facebook.
Menuju ke air terjun rempa peo harus melewati ratusan kubik kayu di atas aliran sungai. Foto: Doc Pemuda Tambora
Ditelusuri lebih lanjut dari pemuda lokal Tambora yang tidak ingin disebutkan namanya, dia bercerita tentang kunjungannya ke lokasi penebangan kayu yang tengah viral di media sosial tersebut. Kunjungan yang ia lakukan bersama dengan pemuda peduli lingkungan dan pecinta wisata Dompu untuk melihat kondisi air terjun di Dusun Garuda pada Minggu 21 Juli, lokasi yang sama dengan tempat yang disebutkan dalam postingan yang sempat viral di Facebook.
ADVERTISEMENT
“Kami kan mau bikin jurnal menuju air terjun Rempa Peo dari Dusun Garuda, Desa Tambora untuk mengekspos tempat wisata di sana, tetapi kami kaget karena ternyata kayu-kayu memenuhi sepanjang sungai” ungkapnya via telepon seluler (30/7).
Ia juga mengatakan bahwa pada Senin 29 Juli polisi hutan sudah turun lapangan, viralnya postingan di Facebook membuat mereka langsung mengecek lokasi. Namun, mereka hanya menemukan sekitar 100 balok yang akhirnya disita.
“Saya melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kayu-kayu tersebut harusnya berjumlah lebih dari 1000 kubik, kemungkinan mereka yang menebang pohon itu sudah lebih cepat mengangkut kayu-kayu tersebut sebelum polisi hutan mendatangi lokasi” ujarnya.
Air terjun Rempa Peo yang sungainya dipenuhi oleh ribuan kubik kayu saat pemuda lokal mengunungi tempat tersebut. Foto: Doc Pemuda Tambora
-
Intan Putriani