Penjual Kelapa Muda Dadakan, Warnai Sepanjang Jalan Utama Dompu

Konten Media Partner
22 Mei 2019 15:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kelapa Muda yang dijual disalah satu jalan utama Dompu. Foto: Syatriadin Yosan/Info Dompu
zoom-in-whitePerbesar
Kelapa Muda yang dijual disalah satu jalan utama Dompu. Foto: Syatriadin Yosan/Info Dompu
ADVERTISEMENT
Info Dompu- Membatalkan puasa saat waktu berbuka dengan es kelapa muda menjadi pilihan bagi sebagian warga Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kemunculan banyak pedagang kelapa dadakan saat bulan Ramadhan tentu atas permintaan pelanggan yang cukup besar. Pasalnya sepanjang jalan Manuru Bata hingga jalan Sirajudin Karijawa sudah dipenuhi pedagang kelapa muda sejak awal puasa.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya menjadikan kelapa muda sebagai es kelapa muda, kelapa juga diminuman begitu saja tanpa ada campuran.
“Jika diminum tanpa ada campuran maka kelapa muda ini terasa segar sebab kelapa muda baik untuk kesehatan,” demikian kata Ardian (35) pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu.
Menurut Ardian es kelapa muda tidak hanya ampuh dalam melegakan dahaga, meminum air kelapa saat berbuka puasa ternyata menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan. Ia menyebutkan bahwa kelapa muda secara cepat bisa menetralkan asam lambung dan mengeluarkan racun serta menyehatkan jantung. Ardian pun menyarankan terlebih dahulu meminum air putih hangat agar tenggorokan kering selama berpuasa bisa terasa segar.
“Setelah itu saya baru minum kelapa muda,” jelasnya.
Para pedagang kelapa yang berjejeran di sepanjang jalan membawa kelapa dalam jumlah yang cukup banyak hingga mencapai ratusan kelapa untuk dijual setiap harinya. Walau dalam sehari kelapa muda yang mereka jajalkan hanya bisa laku puluhan biji saja dalam satu hari.
Penjual kelapa muda di Dompu. Foto: Syatriadin Yosan/Info Dompu
“Sehari kelapa saya bisa laku 20 sampai 30 buah,” jelas Yati (30) pedagang kelapa muda.
ADVERTISEMENT
Selama tiga tahun berjualan kelapa muda, ia mengaku selalu mendapatkan keuntungan jauh lebih besar dibanding berjualan di pasar pada hari-hari biasa. Pada bulan Ramadhan tahun lalu, kata Yati, ia mampu menjual kelapa dari 200 hingga 400 buah.
“Lumayan pak keuntungan besar bagi pedagang, dengan harga Rp 15.000 kami bisa dapat untung, karena kami keluar biaya seperti ongkos orang naik kelapa dan ongkos mobil pengangkut dari Kilo ke Dompu,” jelasnya.
Dikonfirmasi mengenai penggunaan lahan di sepanjang jalan raya, ternyata para pedagang kelapa muda harus meminta izin kepada pemilik rumah depan jalan raya yang mereka gunakan untuk berdagang.
“Kami malah senang ada yang jualan karena kelihatan ramai,” kata Nurlaela (56) pemilik rumah yang berada di depan jalan raya.
ADVERTISEMENT
Pemilik rumah pun mengaku bahwa mereka juga tetap membeli kelapa muda dari pedagang yang berada di depan jalan rumahnya untuk berbuka.
“Bahkan saya beli setiap hari. Kadang dikasi harga lebih murah dan kadang dikasi gratis,” ujar Nurlaela.
-
Penulis: Syatriadin Yosan