Perempuan Aktivis Sosial Asal Dompu, NTB Tewas Akibat Banjir Bandang

Konten Media Partner
3 November 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Almarhuma Widya Lasmita. Foto: Facebook Widya Lasmitha
zoom-in-whitePerbesar
Almarhuma Widya Lasmita. Foto: Facebook Widya Lasmitha
ADVERTISEMENT
Info Dompu – Prosesi pemakaman Widya Lasmitha (23) berlangsung haru. Perempuan aktivis asal Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) meninggal karena terseret banjir bandang di Sungai Kokok Tereng, Dusun Gawah Buak, Desa Jeruk Manis, Kecamatan Sikur, Lombok Timur (Lotim) Sabtu sore, (2/11).
ADVERTISEMENT
Widya dimakamkan di Pemakaman Umum Padamara, Desa Kempo, Minggu siang (3/11) dengah penuh haru dan kesedihan para sanak famili dan rekan-rekannya, terlebih kedua orang tua almarhuma.
Mantan Ketua Forum Anak Dompu (DAD) Periode 2013-2014 dan mantan Ketua Forum Anak NTB ini, memang dikenal sebagai pribadi yang ramah dan memiliki banyak teman. Saat pemakaman terpantau ratusan orang mengiringi jenazah menuju peristirahatan terakhirnya.
Jenazah saat didoakannsebelum dilepas oleh sanak famili dan rekan-rekannya. Foto: Ardyan/Info Dompu
Isak tangis keluarga tak tertahan saat keberangkatan jenazah Widya dari musholah setelah disholatkan sesuai prosesi agama islam hingga jenazah dimasukan ke liang lahat. Bahkan, kedua orang tuanya tampak syok dan terpukul dengan kejadian naas yang menimpa anak sulung dari tiga bersaudara itu.
“Ibu dan bapaknya sampai sekarang belum percaya kejadian ini, bahkan mereka masih sulit menerima kenyataan ini,” kata Rio, salah seorang kerabat terdekat almarhumah pada media ini.
ADVERTISEMENT
Yang paling mengharukan, lanjut Rio, saat jenazah tiba diantar menggunakan mobil Ambulance pukul 08.45 WITA, ibu dan beberapa keluarga terdekatnya berteriak histeris dan sempat pingsan.
Puluhan pelayat memadati area pemakanan Widya Lasmitha. Foto:Ardyan/Info Dompu
“Mereka tidak percaya kenyataan ini. Bahkan, saat di pemakaman ibunya tidak ingin pulang dan terus menangis hingga saat ini,” bebernya.
Acara pemakaman perempuan aktivis Kelompok Pemerhati Sosial (KPS) ini, berlangsung ramai dan menyemut. Bahkan ratusan pelayat yang terus berdatangan memadati jalan raya hingga sempat memacetkan arus lalu lintas di jalan lintas Tambora-Pekat-Dompu.
Selain sanak famili, rekan-rekan dan warga sekitar, tampak juga puluhan mahasiswa, alumni dan perwakilan kampus dari Fakultas Hukum Unram.
Proses pemakaman Widya Lasmitha. Foto: Ardyan/Info Dompu
Sebelumnya, Widya atau yang akrab dipanggil Mita ini meninggal bersama Reza Andika Firdaus (29) asal Kabupaten Sumbawa. Keduanya bersama dengan tiga temannya yang berhasil menyelamatkan diri saat sedang melakukan survei lokasi jalur untuk kegiatan jurit malam Diklat anggota baru KPS.
ADVERTISEMENT
Keduanya diketahui meninggal setelah tim gabungan dari Taman Nasionl Gunung Rinjani (TNGR) dan masyarakat yang dipimpin Kapolsek Sikur Iptu Ery Armunanto, melaksanakan pencarian selama tiga jam dan menemukan korban di tersangkut di batu di seputaran sungai.
Salah satu postingan media sosial ucapan berduka dari rekan-rekan korban. Foto: Facebook Imam Prasetyo
-
Ardyan