Perkenalkan Kain Nggoli, Pemda Dompu Gelar Pagelaran Seni dan Budaya

Konten Media Partner
31 Oktober 2019 8:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampilan tari dalam Pagelaran Seni dan Budaya Dompu. Foto: Edward
zoom-in-whitePerbesar
Penampilan tari dalam Pagelaran Seni dan Budaya Dompu. Foto: Edward
ADVERTISEMENT
Info Dompu - Untuk melestarikan sekaligus menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap kain tradisional nggoli, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) terus melakukan berbagai cara. Di antaranya melalui kegiatan Pagelaran Seni dan Budaya “Nggoli Fashion & Lifestyle Festival” yang digelar di Gedung Paruga Samakai Dompu, Rabu hingga Kamis (30-31/10).
ADVERTISEMENT
Beragam pagelaran yang ditampilkan utama menggunakan kain tradisional nggoli sebagai bahan dasarnya, khususnya untuk lomba peragaan busana dimana kategori lomba untuk anak-anak dan orang dewasa.
Sahruddin, Ketua Panitia dalam laporan pembukaan kegiatan menjelaskan, kegiatan tersebut seharusnya dilaksanakan pada April lalu dalam rangka Festival Pesona Tambora dan Hari Jadi Kabupaten Dompu ke-204, tapi terkendala teknis sehingga baru dilaksakana sekarang.
Kegiatan tersebut diselenggarakan atas kerjasama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Salaja Dompu serta Komunitas Cinta Berkain Indonesia (KCBI) Cabang Kabupaten Dompu.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 48 peserta terdiri atas perwakilan sekolah, organisasi perangkat daerah dan komunitas. “Di samping fashion show kegiatan ini juga diisi pagelaran kesenian tradisional budaya Dompu,” ujarnya.
Fashin show dalam Pagelaran Seni dan Budaya. Foto: Info Dompu
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Dompu Khaerul Insyan saat membuka acara menjelaskan, Festival Pesona Tambora (FPT) merupakan salah satu dari tiga agenda nasional di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Dua di antaranya adalah Festival Nyale di Lombok dan Festival Moyo di Kabupaten Sumbawa. Dia mengharapkan agar kegiatan sejenis dapat menjadi agenda rutin.
ADVERTISEMENT
“Saya berharap ini dibuatkan calendar event dan bila perlu kegiatan semacam ini dapat digelar tidak sekali setahun tapi tiap bulan,” ujarnya.
Selain peragaan busana, Insyan juga berharap ke depan ada lomba desain busana berbahan dasar nggoli sebagai ikon produk lokal. Dikatakan, nggoli sudah dikenal hingga ke kancah nasional dan perlu didorong agar dikenal lebih luas lagi ke tingkat dunia.
Pemerhati budaya Dompu, Muhammad Iradat meminta agar Pemda Dompu mengambil langkah aktif untuk melestarikan warisan budaya Dompu baik pagelaran seni maupun dengan kain nggoli dengan cara memberikan perlindungan hukum berupa Peraturan Daerah (Perda) atau mendaftarkan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
“Mengapa perlu payung Perda? Sebab kalau cuma pagelaran seni atau atraksi budaya semacamnya itu sifatnya hanya sebagai pengingat sementara,” ujarnya saat diwawancarai di tempat acara, Rabu malam.
Pagelaran Seni dan Budaya Dompu. Foto: Fery Pribadi
Dengan di-perda-kan, kata dia, maka berbagai kegiatan seni budaya menjadi kegiatan wajib seperti di sekolah-sekolah, di samping ada kepastian anggaran. Dia juga mendesak Pemda Dompu agar mendaftarkan dan mendapatkan HAKI atas jenis dan motif kain nggoli sehingga tidak diklaim oleh daerah lain di masa depan.
ADVERTISEMENT
“Kita tahu misalnya beberapa motif dan corak kain nggoli Dompu ini kan berbeda dengan Bima atau Sumbawa. Di Bima kain Renda sudah mendapatkan HAKI,” ujarnya. Dia berharap, jika pun belum dapat dibuatkan Perda paling tidak diurus dulu HAKI-nya oleh Pemda Dompu.
Pentingnya pelestarian budaya, kata Iradat lagi, di samping sebagai rasa terima kasih terhadap para leluhur juga juga mengandung sisi humanis dan unsur perekat yang menyatukan semua elemen masyarakat.
Permainan gantao atau silat khas Dompu. Foto: Edward
“Kalau kita sudah memahami budaya maka sisi-sisi emosional kita akan melekat. Jadi kita tidak hanya bicara tentang sisi ekonomi atau kesejahteraan tapi juga budaya ini akan akan menjadi perekat,” terangnya.
Pada malam pembukaan ditampilkan juga tarian dan atraksi budaya oleh Sanggar Mada Ntana Ranggo yakni gantao dan tarian bongi monca, sedangkan untuk fashion show menghadirkan salah satu peserta Puteri Indonesia sebagai dewan jurinya.
ADVERTISEMENT
-
Ilyas Yasin