Pilkada Dompu: Calon Bupati Perempuan Belum Tentu Peduli Isu Perempuan

Konten Media Partner
13 Februari 2020 12:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Info Dompu - Meski belum resmi dideklarasikan, tapi terdapat 3 sosok perempuan yang diprediksi akan ikut bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2020 Kabupaten Dompu di Nusa Tenggara Barat (NTB). Sosok-sosok perempuan tersebut baik akan menjadi Calon Bupati (Cabub) maupun Calon Wakil Bupati (Cawabup).
ADVERTISEMENT
Diketahui yang maju sebagai Cabup adalah Eriyana (akan berpasangan dengan Ikhtiar Yusuf), sedangkan sebagai calon wakil bupati yakni Nurlaela (berpasangan dengan Cabup Abdul Kader Jaelani) dan Ika Rizkiyah (berpasangan Cabup Syaifurrahman Salman).
Aktivis perempuan dan anak Kabupaten Dompu Siti Aisyah Ekawati menyambut baik tampilnya kaum perempuan dalam kontestasi Pilkada tersebut. Tetapi dia mengingatkan bahwa tampilnya figur perempuan tidak menjamin munculnya kepedulian terhadap isu perempuan dan anak yang ada di Kabupaten Dompu.
Misalnya tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak. Dia menyatakan prihatin karena para calon kepala daerah tersebut kurang menunjukkan kepedulian dan perhatian terhadap masalah tersebut.
Perempuan bermasalah. Foto: pixabay
“Padahal kita tahu Dompu ini meraih ‘juara umum’ kekerasan perempuan se-NTB,” sindirnya prihatin, Selasa (11/2).
ADVERTISEMENT
Direktris Yayasan Bina Cempe Dompu ini manyatakan, keberpihakan terhadap isu perempuan dan anak sebenarnya tidak terkait secara langsung dengan jenis kelamin para calon.
“Entah calon (bupati dan wakil bupati, red) laki-laki atau perempuan, itu tidak relevan. Yang penting adalah mereka peduli terhadap masalah yang dihadapi perempuan saat ini,” ujarnya.
Dia mengharapkan, calon kepala daerah nanti adalah punya kepedulian dan paham perencanaan pembangunan yang responsif gender maupun kaum marjinal, termasuk penyandang difabel. Eka mengingatkan, kaum difabel juga harus diberikan ruang yang memungkinkan mereka bisa berkembang.
Selain itu, calon kepala daerah juga peduli terhadap kelestarian hutan. “Masyarakat Dompu ini kan hobinya berladang. Tantangan calon bupati ke depan adalah bagaimana bisa meracik program sehingga masyarakat sejahtera tapi hutan juga tetap lestari,” ujarnya.
Ilustrasi. Pixabay
Dia mengingatkan risiko kehancuran sebuah negara jika kaum perempuan terzalimi. Ditambahkan, kepedulian terhadap perempuan tidak hanya ditunjukkan saat kampanye tapi juga harus benar-benar ditunjukkan baik dalam kehidupan sehari, perlakuan terhadap keluarga maupun rekam jejak sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Dia mendorong agar pemerintah daerah (Pemda) mengalokasikan anggaran untuk perempuan dan anak. Begitu pula di tingkat Pemerintahan Desa. Dia yakin, jika Pemda sudah menunjukkan contoh, maka tidak ada alasan bagi pemerintah di bawahnya untuk tidak mengikutinya.
"Jika Bupati sudah bersuara maka akan diperhatikan oleh desa. Begitu pula jika ada Perda atau Perdes anggaran khusus buat perempuan dan anak, maka akan tertular ke desa lain,” ujarnya menyontohkan.
-
Ilyas Yasin