news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Siap Menuju UGG 2021, Geopark Tambora Lakukan Pelatihan Interpreter

Konten Media Partner
2 Desember 2019 11:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatihan intrrpreter Geopark Tambora. Foto: Info Dompu
zoom-in-whitePerbesar
Pelatihan intrrpreter Geopark Tambora. Foto: Info Dompu
ADVERTISEMENT
Info Dompu - Setelah dinobatkan sebagai geopark Nasional pada tahun 2017, Geopark Tambora di bawah naungan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kini memiliki target untuk menjadi UNESCO Global Geopark (UGG) pada tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Berbagai upaya tengah dilakukan oleh tim Geopark Tambora untuk mendapatkan status tersebut, seperti mengumpulkan dossier atau dokumen pendukung, pembangunan Geopark Corner, termasuk melatih masyarakat terutama komunitas yang berada di Kabupaten Dompu dan Bima sebagai interpreter.
Pelatihan interpreter pertama kalinya dilakukan oleh Geopark Tambora pada Selasa, 26 November 2019 di Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu. Dihadiri oleh hampir 100 orang dari berbagai kalangan, namun didominasi oleh komunitas anak muda dari Dompu dan Bima. Termasuk perwakilan dari Geopark Tambora seperti Kepala Bidang Lingkungan dan Sumber Daya Alam, Eko Setiabudi; Staf Dinas ESDM, Dwi Hardoyo; dan Manager Geowisata dan Trekking, Geopark Tambora, Amanda.
Amanda, Manager Geowisata dan Trekking Geopark Tambora. Foto: Info Dompu
Seperti dijelaskan Amanda saat menjadi pembicara dalam kegiatan Pelatihan Interpreter Geopark, saat ini pihaknya sedang melakukan berbagai upaya mempromosikan situs-situs Geopark Tambora untuk dikelola bersama dengan masyarakat yang berada di wilayah Tambora. Menurut Amanda, masyarakat harus mampu menjadi interpreter yang dapat memberikan cerita menarik kepada pengunjung geopark.
ADVERTISEMENT
Geopark Tambora atau taman bumi yang berada di kawasan Tambora, saat ini memiliki lebih dari 30 situs dari beragam unsur seperti geologi, biologi, dan budaya. Letusan Gunung Tambora pada tahun 1815 setidaknya telah menghasilkan bentang alam dan situs geologi yang menakjubkan untuk dinikmati di kawasan Geopark Tambora.
Situs-situs ini, kata Amanda tentu harus dikelola dan dijaga oleh masyarakat sekitar sebagai lokasi wisata yang saat ini sedang gencar dipromosikan untuk dikunjungi di Pulau Sumbawa dan NTB.
Peserta pelatihan Interpreter Geopark Tambora. Foto: Info Dompu
"Interpreter berbeda dengan guide, interpreter menjelaskan kepada pengunjung agar mereka memiliki kenangan dan ikatan emosional dengan tempat yang mereka kunjungi," jelas Amanda kepada peserta pelatihan.
Oleh karena itu, dengan menjadi interpreter di wilayah geopark, Amanda berharap jika peserta pelatihan interpreter akan bisa memberi kesan yang bisa membuat pengunjung ingin datang berkali-kali ke Tambora. Menurutnya, lebih baik sedikit pengunjung dan datang berkali-kali, dari pada banyak pengunjung tetapi hanya datang sekali.
ADVERTISEMENT
Diakhir sesi pelatihan, peserta diberi tantangan untuk menyusun paket wisata. Peserta pun diberitahu untuk membentuk kelompok, lalu bersama menyusun paket wisata yang menarik di lingkungan Geopark Tambora. Akhirnya, empat kelompok terbaik kemudian diberikan penghargaan berupa cendramata karena telah berhasil menyusun paket wisata bagi pengunjung geopark nantinya.
-
Intan Putriani