Soal Listrik Murah, PLN Dompu Himbau Masyarakat Waspada Penipuan

Konten Media Partner
19 Agustus 2019 9:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor PLN Dompu. Foto: Info Dompu
zoom-in-whitePerbesar
Kantor PLN Dompu. Foto: Info Dompu
ADVERTISEMENT
Info Dompu – “Jika ada orang mengaku dari PLN menawarkan listrik murah misalnya, jangan percaya. Biasanya di situ pasti ada penyalahgunaan energi listrik secara ilegal. Intinya kalau mau listrik murah ya diatur pemakaiannya,” ujar Zazil Bustomi.
ADVERTISEMENT
Sebagai Manajer Unit Layanan Pelanggan (ULP) Perusahaan Listrik Negara (PLN) Ranting Dompu, Zazil mengakui bahwa saat pihaknya melakukan operasi penertiban di lapangan kadang menerima pengaduan masyarakat karena ada penawaran listrik murah.
Zazil juga menjelaskan soal kesalahpahaman terkait peralihan ke listrik pintar dari meteran lama ke meteran pulsa.
“Orang mengira penggunaan listrik melalui meteran pulsa lebih mahal daripada meteran lama, padahal itu terkait dengan data pelanggan yang disubsidi dan tidak atau dayanya lebih besar dari meteran sebelumnya,” ungkap Zazil.
Kantor PLN Dompu. Foto: Info Dompu
Katanya, bagi meteran subsidi jika diganti ke meteran pulsa pun maka hitungan per KWH-nya tetap sama, jadi nggak bisa dibandingkan apple to apple terhadap daya tarif lain. Selama tidak diganti tarif dan daya maka bayarannya tetap sama.
ADVERTISEMENT
“Kecuali dayanya ditambah atau NIK (Nomor Induk Kependudukan) atau KTP (Kartu Tanda Penduduk)-nya tidak masuk subsidi maka rupiah per Kwh-nya lain,” ujarnya.
Ditambahkan untuk pelanggan bersubsidi tarif per-KWH-nya Rp 500, sedangkan nonsubsidi Rp 1.400-an. Jadi tarif Rp 900 itu ada yang subsidi dan ada yang nonsubsidi.
“Nah, yang nentuin subsidi dan nonsubsidi itu pemerintah, bukan PLN. Kami hanya menginput data oh ini subsidi ini nonsubsidi,” jelasnya.
Zazil menambahkan kategori pelanggan bersubsidi dan nonsubsidi adalah kebijakan baru, sehingga jika ada pelanggan yang kaget karena pembayaran listriknya mendadak naik tiga kali lipat dari tetanggannya misalnya, maka sangat mungkin itu terkait dengan data subsidi dan nonsubsidi tersebut.
Zazil Bustomi. Foto: Info Dompu
“Jika NIK-nya bukan subsidi maka otomatis rupiah per-KWH-nya naik,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Zazil juga membantah pemadaman listrik karena terkait buruknya manajemen maupun posisi PLN sebagai pemain tunggal energi listrik. Meski tanpa kompetitor dia mengklaim pihaknya tetap melakukan perbaikan, termasuk infrastruktur, serta mengikuti regulasi yang ada.
“Jadi nggak ada yang ngatur-ngatur,” tepisnya.
-
Ilyas Yasin