Suskes Sebelumnya, Volunteer Clean Up Lakukan Kegiatan Kedua

Konten Media Partner
26 Maret 2019 20:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banyak sampah potongan kayu atau ranting-ranting yang juga dibersihkan oleh Volunteer. Foto Info Dompu
zoom-in-whitePerbesar
Banyak sampah potongan kayu atau ranting-ranting yang juga dibersihkan oleh Volunteer. Foto Info Dompu
ADVERTISEMENT
Info Dompu - Berbagai komunitas, ikatan alumni dan perseorangan yang telah melakukan kegiatan clean up pulau di Nisa Pudu sebelumnya (17/3), kini telah terbentuk menjadi tim Volunteer Clean Up Dompu. Pada Minggu 24 Maret 2019, tim ini kembali melakukan kegiatan bersih-bersih pantai yaitu di Pantai Soroadu.
ADVERTISEMENT
Pantai Soroadu terletak persis di kawasan Teluk Cempi, Desa Jambu, Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pantai yang memiliki ikon dermaga ini sudah cukup populer dan banyak didatangi wisatawan lokal Dompu.
Dermaga Soroadu, Desa Jambu. Foto: Muhammad Safirah/Info Dompu
Namun, seiring berjalannya waktu, semakin banyaknya tempat wisata lain di Dompu seolah membuat kepopuleran pantai ini pudar. Ditambah lagi dengan keadaan bibir pantai yang penuh dengan sampah dan fasilitas publik yang tak terurus membuat setiap wisatawan tak menyesal untuk tak kembali ke tempat ini.
Pantai Soroadu memang tidak memiliki pasir putih seperti halnya pantai-pantai lain di Dompu, namun pantai yang sejuk ini sangat mudah diakses dan jaraknya cukup dekat dengan Kota Dompu. Hanya dengan waktu 20 menit saja, tempat ini bisa dijangkau menggunakan motor atau mobil. Akses jalan menuju pantai ini sudah sangat baik karena sudah diaspal sehingga tidak ada halangan yang berarti untuk sampai ke sana.
Pesisir Pantai yang Penuh dengan Sampah. Foto: Muhammad Safirah/Info Dompu
Kegiatan clean up di Pantai Soroadu mendatangkan sekitar 26 orang volunteer dan menghasilkan lebih dari 7 kantong sampah berukuran besar. Jenis sampah sangat bervariasi, terutama sampah potongan kayu dan sampah plastik seperti botol dan gelas air mineral juga kemasan minuman atau makanan lainnya.
ADVERTISEMENT
Sampah yang menumpuk di bibir pantai tentu saja dibawa oleh wisatawan yang pernah berkunjung ke pantai ini sebelumnya. Juga sampah kiriman yang dibawa oleh nelayan yang melaut maupun warga sekitar.
Sebagian peserta kegiatan beroto di depan sampah yang akan dibersihkan. Foto: Muhammad Safirah/Info Dompu
Penasaran dengan alasan kenapa ada anak muda yang mau jadi volunteer kegiatan ini. Info Dompu mengajak ngobrol Selly (27) yang merupakan perwakilan salah satu himpunan angkatan 2010 pada saat kegiatan berlangsung.
“Saya pernah lihat video Penyu yang hidungnya kemasukan sedotan, kasian banget lihatnya, untung saja di video itu ada yang nolongin, bagaimana kalau nggak ada? Terus setiap saya jalan kemana-mana pasti disambut dengan sampah terutama di pantai" ujar Selly.
Selly menjelaskan bahwa ada banyak orang yang mengatakan kalau sampah tidak mungkin hilang begitu saja. Tapi setidaknya ada tindakan nyata yang bisa dilakukan untuk mengurangi sampah-sampah itu, khususnya kegiatan semacam ini.
ADVERTISEMENT
Selain dari ikatan alumni 2010 yang biasa disebut sebagai Hutan Dribel dimana Selly sebagai salah satu perwakilannya. Komunitas lain yang juga berpartisipasi adalah perwakilan ikatan alumni 2011 yaitu Himadula, ikatan alumni 2012 yaitu Kawand 12, Komunitas Tangan Diatas, Ake Dompu, perseorangan dan juga komunitas lokal Jambu yaitu Solidaritas Mahasiswa dan Pemuda Jambu.
Sampah yang berhasil dikumpulkan oleh peserta akan langsung dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Desa Jambu, yang jaraknya cukup dekat dengan pantai ini. Sampah-sampah yang dibawa ke TPA adalah sampah plastik, sedangkan sampah non plastik seperti potongan kayu akan disimpan di pinggir pantai yang jaraknya tidak bisa dijangkau oleh gelombang.
-
Penulis: Nining Febriani