11 Sapi di Kotawaringin Barat Positif PMK

Konten Media Partner
13 Mei 2022 16:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
DPKH Kotawaringin Barat mengambil sampel sapi milik warga Pangkalan Bun. Foto: DPKH Kobar
zoom-in-whitePerbesar
DPKH Kotawaringin Barat mengambil sampel sapi milik warga Pangkalan Bun. Foto: DPKH Kobar
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Dari sampel sebanyak 20 ekor sapi milik masyarakat yang ada di Kelurahan Baru dan Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) diantaranya 11 ekor sapi dinyatakan positif Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini tim dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kotawaringin Barat tengah melakukan pengobatan agar virus tersebut tidak menginfeksi ke hewan lainnya.
Kepala DPKH Kobar, Rosihan Pribadi melalui Sekretaris DPKH Haryo Prabowo menuturkan, saat ini pihaknya tengah menunggu hasil pemeriksaan sampel yang dikirim dari Balai Veteriner Banjarbaru ke Pusat Vetenarian Farma Surabaya pada tanggal 9 Mei 2022.
"Ada 11 ekor sapi yang positif PMK, jenisnya sapi bali dan limosin, sapi tersebut didatangkan dari Jawa Timur untuk memenuhi kebutuhan daging saat Idul Fitri kemarin," ujar Haryo, Jumat (13/5).
Menurut Haryo, dengan adanya virus PMK tersebut, tim dari Balai Veteriner telah mengeluarkan peringatan dan untuk memutus mata rantai penyebaran, maka langsung di lakukan lockdown terhadap ternak yang di ambil sampel, begitu juga dilakukan penyemprotan disinfektan.
ADVERTISEMENT
"Virus PMK ini tidak menyebar kemanusiaan, namun mengancam ke ternak yang ada di sekitarnya, meski saat ini ternak ternak yang suspect belum ditemukan ada yang mati," jelasnya.
Menurut Haryo, saat ada 20 ribu lebih populasi hewan ternak yang ada di Kotawaringin Barat, hewan ternak tersebut milik masyarakat dan juga pengembangan yang dilakukan perusahaan PT CBI.
"Kami pun telah mendirikan Pos pengaduan bagi peternak yang menemukan gejala dari PMK itu sendiri, sebanyak 24 peternak telah kami berikan sosialisasi, jika menemukan gejala-gejala pada ternak sapinya seperti luka pada kuku, demam, ada luka pada bagian lidah seperti sariawan dan sapinya terus mengeluarkan air liur, maka untuk segera menyampaikan kepada petugas kami, untuk di lakukan pengobatan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT