2 Penyuluh Pertanian di Kalteng Terjang Banjir Pakai Rakit dari Pohon Pisang

Konten Media Partner
12 Juli 2020 20:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Terjebak Banjir, Dua Penyuluh Pertanian di Lamandau,Kalteng, Nekat Gunakan Rakit dari Pohon Pisang(FOTO: Istimewa).
zoom-in-whitePerbesar
Terjebak Banjir, Dua Penyuluh Pertanian di Lamandau,Kalteng, Nekat Gunakan Rakit dari Pohon Pisang(FOTO: Istimewa).
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
LAMANDAU- Dua penyuluh pertanian di Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah terjebak banjir saat bertugas di Desa Bayat, Kecamatan Belantikan Raya, 4 hari lalu. Banjir yang melanda puluhan Desa di Lamandau tersebut membuat Imam Rosyidin dan Arif Sulistiyarto tidak bisa kembali ke Kota Nanga ulik.
ADVERTISEMENT
Awalnya dua penyuluh tersebut memutuskan untuk menginap di Desa Bayat yang sudah tidak kelihatan daratan. Akan tetapi kondisi banjir semakin parah dan mereka pun mulai kehabisan logistik, hingga akhirnya memutuskan untuk menerjang banjir tanpa ada kemampuan berenang.
"Saat melewati titik yang satu, mereka dihadapkan dengan titik banjir yang lainnya. Sementara kendaraan roda dua yang biasa mereka gunakan sudah sejak awal mogok karena kemasukan air," tutur Esra, salah satu keluarga dua penyuluh tersebut, Minggu (12/7).
Aksi nekat dua penyuluh yang sempat viral di media sosial jenis Facebook ini mendapat respons positif dari banyak warganet. Ada yang mendokan agar keduanya selamat sampai tujuan dan ada pula yang mengapresiasi perjuangan mereka sebagai penyuluh.
ADVERTISEMENT
Terjebak Banjir, Dua Penyuluh Pertanian di Lamandau,Kalteng, Nekat Gunakan Rakit dari Pohon Pisang(FOTO: Istimewa)
"M๐˜ข๐˜ฏ๐˜ต๐˜ข๐˜ฑ ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ถ๐˜ด ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ต,๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฐ๐˜จ๐˜ข ๐˜ด๐˜ฆ๐˜จ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ถ ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ต๐˜ช ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ญ๐˜ถ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฎ ๐˜ญ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ๐˜•๐˜บ๐˜ข..๐˜ข๐˜ฎ๐˜ช๐˜ฏ," kata akun facebook Aldo Dhelki Saputra.
"Demi tugas, risiko apa pun akan dihadapi, meskipun tidak tahu berenang," ujar salah satu netizen lainnya.
Sampai berita ini diturunkan, nasib dua penyuluh dalam menerjang banjir tersebut belum diketahui. Akan tetapi beberapa informasi yang diperoleh awak media, keduanya sedang beristirahat di salah satu kantor desa untuk kembali melanjutkan perjalanan menuju Kota Nangabulik.
Sekadar informasi, beberapa hari terakhir ini 33 Desa di 7 Kecamatan di Kabupaten Lamandau terendam banjir. "Saat ini lebih dari 1.500 KK di 33 Desa yang terdampak banjir. Bencana ini cukup parah karena volume air di sungai-sungai besar dibagian hulu sudah meluap," ujar Bupati Lamandau Hendra Lesmana beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
-------------------
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)