news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5 Cara Baik Kritik Anak

Konten Media Partner
9 April 2019 22:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi (Foto: Pinterest)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi (Foto: Pinterest)
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, Kritik menjadi pengalaman belajar yang efektif, bila disampaikan dengan kata kata yang tepat kepada anak. Terkadang tidak semua anak mau menerima kritikan dari para orang tua, karena bisa saja cara penyampaian kurang tepat. Lalu, bagaimana cara kritik anak dengan baik
ADVERTISEMENT
1. Sampaikan spesifik kesalahanya bukan pada pribadi anak.
Sebagai orang tua tentu paham akan pribadi si anak, jika ada masalah kritik lah kepada pokok permasalahan agar tidak terulang lagi. Misal " Mainanmu berantakan" bukan " Males banget sih kamu" . Tentu saja lewat masalah tadi bagaimana caranya agar si anak memahami akibat dari kesalahannya.
2. Dengarkan dan terima perasaan anak.
Adakalanya kita mendengarkan terlebih dahulu pokok permasalahnya, dan biarkan si anak menyelesaikan masalahnya dengan menceritakan kejadian yang sebenarnya, jika orang tua sudah memahami pokok permasalahanya kritik lah dengan kritikan yang membangun.
3. Fokuslah pada situasi dan perilaku yang bisa diubah, bukan pada kesalahan masa lampau.
Bantu anak merubah perilaku yang dianggap kurang baik, beri kritikan yang membangun agar terpacu semangat untuk berubah lebih baik, jangan lagi mengungkit - ungkit kesalahan yang sudah lampau, karena itu berdampak pada psikis si anak.
ADVERTISEMENT
4. Gunakan " Seandainya" atau " Ibu berharap " untuk menunjukkan efek positif.
Sebagai orang tua tetap harus menjaga dan mengkontrol si anak, terkadang ada si satu moment si anak tidak peka terhadap hal yang ia lakukan yang ternyata hal itu Ayah atau Bunda tidak menyukainya. Gunakanlah kata - kata seperti " Seandainya dan Ibu berharap " di balik kata itu ada harapan agar si anak berfikir sama dengan apa yang orang tua harapkan.
5. Bantu anak memahami bahwa kesalahan harus diakui, bukan di hindari, bisa diperbaiki, bukan menetap, berguna dan tidak merugikan.
Jangankan anak kita pun ketika menjadi seoorang anak juga pernah melakukan kesalahan. Jika si anak melakukan kesalahan kritik dan semangatilah agar tidak mengulangi, kesalahan apapun harus di pertanggungjawabkan, dengan mengakui kesalahannya pujilah si anak bahwa orang yg mengakui kesalahan itu orang yang berjiwa besar, segala sesuatunya bisa diperbaiki dengan merubah sikap dan perilaku. (Fiyya)
ADVERTISEMENT