5 Penyebab Anak Mudah Marah dan Cengeng

Konten Media Partner
4 April 2020 19:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pinterest
Anak cengeng memang bisa membuat orangtua kesal. Apalagi ketika rengekannya berjalan sepanjang hari tanpa sebab. Cengeng merupakan hal wajar yang terjadi pada anak. Namun, jika sudah memasuki usia sekolah, ini akan menambah kesulitan bagi orangtua untuk membiarkan anak mandiri. Bagaimana cara mengatasi anak cengeng?
ADVERTISEMENT
1.ANAK MERASA FRUSTASI
Ketika anak dihadapkan pada situasi dimana mereka menginginkan sesuatu dan tidak dipenuhi oleh orangtuanya atau teman sebaya ketika mereka sedang bermain. Maka hal itu akan diekspresikan dalam reaksi menangis untuk mengungkapkan kekesalannya.
2.DIHADAPKAN PADA SITUASI BARU
Ada kalanya anak akan merasa kurang suka dengan situasi yang baru sehingga membuat mereka merasa tidak betah, seperti misalnya ketika mereka diajak dalam sebuah acara yang penuh dengan orang yang tidak dikenalnya. Kesulitan untuk mengungkapkan ketidaknyamanan tersebut akhirnya diekspresikan dalam bentuk tangisan.
3.ANAK SEDANG DALAM KONDISI TIDAK FIT ATAU SAKIT
Kondisi anak yang tidak fit atau sedang sakit bisa membuat anak cenderung rewel atau cengeng. Hal ini sangat wajar karena pada saat sakit mereka merasakan kondisi tubuhnya tidak nyaman dan lesu, mulai dari makan yang tidak enak hingga sulit untuk tidur nyenyak.
ADVERTISEMENT
4.ANAK MERASA KELALAHAN
Jika orang dewasa mampu mengungkapakan bahwa tubuhnya lelah, maka berbeda dengan anak-anak. Mereka akan cenderung merespon rasa lelah dengan menangis atau bahkan cenderung mudah marah, yang sebenarnya merupakan sebuah sinyal bahwa mereka ingin beristirahat.
5.TERLALU BANYAK DILARANG
Ketika anak terlalu banyak dilarang ini dan itu, mereka akan cenderung merasa kesal dan biasanya akan menunjukkannya dengan tangisan atau marah. Seperti misalnya tidak boleh lari-lari atau lompat-lompat. Bukankah pada usia tersebut mereka mengalami perkembangan motorik yang kuat? Sehingga ketika Anda terlalu banyak melarangnya melakukan aktifitas fisik hal itu justru akan menghambat perkembangan motoriknya.