6 Tips Menghadapi Anak yang Keras Kepala

Konten Media Partner
9 Agustus 2019 7:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi (Foto: Pinterest)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi (Foto: Pinterest)
ADVERTISEMENT
InfoPBUN - Menghadapi anak keras kepala atau suka melawan tentu tidak mudah untuk setiap orang tua. Misalnya saja, anak malas mandi, tak mau makan, atau kabur dari kebiasaan tidur siang. Tidak sedikit orang tua yang meluapkan emosinya dengan marah-marah dan menyerah dengan sikap tantrum si Kecil.
ADVERTISEMENT
Saat anak berubah menjadi keras kepala dan suka melawan, bisa jadi perilaku tersebut diakibatkan karena mereka melihat contoh yang sama. Oleh karena itu, sebaiknya hati-hati jika bersikap di depan si Kecil, karena anak-anak sangat mudah meniru orang di sekitarnya. Tak perlu marah-marah, kunci utamanya kesabaran.
Salah satu cara untuk menghadapi anak keras kepala adalah menanggapi luapan emosinya. Ini bukan berarti Anda menyerah dengan setiap permintaan si Kecil, tetapi justru bersikap tegas itu sekaligus menunjukkan kasih sayang terhadapnya. Nah, cara efektif menghadapi anak keras kepala dan suka melawan tanpa harus marah-marah adalah sebagai berikut:
1. Dengarkan kemauan si Kecil
Komunikasi dengan anak adalah hal terpenting dalam menghadapi sikap keras kepalanya. Komunikasi ini tentu harus dua arah. Jika Anda ingin si Kecil mendengarkan Anda, maka yang harus dilakukan adalah mau mendengarkannya terlebih dahulu. Sebab, anak keras kepala cenderung memiliki pendapat yang kuat dan senang berdebat demi keinginannya terpenuhi.
ADVERTISEMENT
2. Hindari memaksa anak
Ketika Anda cenderung memaksa anak untuk melakukan sesuatu, biasanya si Kecil akan memberontak dan melakukan apa yang seharusnya tidak mereka lakukan. Hal ini termasuk dalam bentuk pertentangan yang menjadi salah satu ciri umum dari anak keras kepala.
Ambil contoh, Anda memaksa anak yang berusia enam tahun untuk berhenti menonton televisi dan memintanya segera beranjak tidur. Hal ini sebenarnya tidak akan membantu, malah akan memicu perlawanan dari si Kecil. Sebaliknya, saat Anda menunjukkan perhatian dengan apa yang anak tonton, maka si Kecil akan memberikan respons tertentu dan lebih merasa nyaman.
3. Berikan si Kecil pilihan
Pada dasarnya, anak-anak memiliki jalan pikirannya sendiri dan tidak suka diberi tahu tentang apa yang harus dilakukan.
ADVERTISEMENT
Contohnya, Anda menyuruh si Kecil untuk tidur saat ia sedang asyik menonton TV. Jawaban yang mungkin Anda dengar adalah kata 'tidak'. Ini sama halnya bila Anda memberikan mainan yang tak disukai oleh si Kecil, maka jawabannya mungkin akan sama.
Untuk menghadapi anak keras kepala ini, gunakan trik-trik khusus dengan memberikannya pilihan. Misalnya, saat Anda menginginkan si Kecil tidur dan melepaskannya dari televisi, coba berikan si Kecil pilihan buku cerita mana yang akan ia pilih untuk didongengkan sebelum tidur.
4. Hadapi dengan tenang
Kunci utama menghadapi anak keras kepala adalah bersikap tenang dan sabar. Jika Anda cenderung marah-marah atau membentak, sikap tersebut justru akan memperburuk keadaan dan malah membuat si Kecil semakin melawan.
ADVERTISEMENT
Lakukan berbagai kegiatan yang dapat membantu Anda menjadi lebih tenang, seperti meditasi, olahraga, mendengarkan musik, atau aktivitas lainnya yang bisa meningkatkan suasana hati Anda.
5. Pahami kemauan si Kecil
Kalau Anda ingin anak-anak menghormati orang tuanya, maka Anda juga harus bisa memahami kemauan si Kecil. Perhatikan perasaan si Kecil dan dengarkan ide-ide brilian yang ia punya. Sebisa mungkin, biarkan anak Anda mengeksplor dunianya. Tetapi ingat, tetap awasi semua kegiatan si kecil.
6. Ajak si Kecil bekerja sama
Ketimbang menyuruh-nyuruh si Kecil untuk melakukan suatu hal, sebaiknya Anda mengajak si Kecil untuk bekerja sama.
Sekeras apa pun sikap anak, percayalah bahwa Anda mampu mengatasinya dengan sikap tenang. Dengan demikian, anak keras kepala kelak berubah menjadi anak yang lebih disiplin dan penurut. (Fiyya)
ADVERTISEMENT