Agent Tour hingga Rumah Makan Terancam Gulung Tikar Imbas Covid-19

Konten Media Partner
26 Maret 2020 20:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Foto : Johanes Juanda
InfoPBUN,KOTAWARINGIN BARAT -Merebaknya COVID-19 di Wuhan, Tiongkok, pada akhir Januari lalu sudah dipastikan mengganggu industri pariwisata global, termasuk di Indonesia. Layanan penerbangan dan pemesanan hotel adalah dua pos yang paling terpukul akibat penyakit tersebut.
ADVERTISEMENT
Merebaknya COVID-19 di Wuhan, Tiongkok, pada akhir Januari lalu sudah dipastikan mengganggu industri pariwisata global, termasuk di Indonesia. Layanan penerbangan dan pemesanan hotel adalah dua pos yang paling terpukul akibat penyakit tersebut.
Berbicara dampak bagi industri pariwisata, tentu banyak agen tour yang harus gulung tikar, Yomie Kamale salah satu agen tour Taman Nasional Tanjung Puting, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Banyak trip yang harus batal dan ada yang menunda tournya, tentu saja jika tamu melakukan pembatalan maka uang akan kembali full.
"Otomatis ini juga mengganggu keuangan kita, yang mana kita punya crew harus kita gajih dan lagi perawatan klotok yang tidak sedikit biayanya. Belum lagi klo kita ada pinjaman di bank, berarti ini juga kemungkinan akan adanya macet pembayaran klo wabah ini terus berlangsung dan kita belum tau kapan berakhirnya, yang punya aset bisa saja dijual demi memenuhi kebutuhan hidup"ujar Yomie
ADVERTISEMENT
Yang harus difikirkan lagi adalah guide yang membawa tamu ke TNTP, sepinya tamu akan berdampak ke pekerjaan.
"Apalagi guide di TNTP ada sekitar 100an orang, yang mana pendapatan utama dari memandu wisatawan. Klo ditutup seperti ini sudah pasti mereka juga tidak ada penghasilan. Begitu juga tukang masak dan crew klotok. Walaupun ada crew klotok yang di gajih bulanan tapi tidak banyak, krn lebih banyak crew klotok yang dibayar per trip," keluh Yomie
Hal lain yang harus membuat para agen tour di Kotawaringin Barat adalah menikmati uang yang ada atau mencari pekerjaan lain. Tak hanya pariwisata, kulinerpun juga merasakan dampak yang sama, Rizki pemilik Tepi Arut rumah makan yang baru beroperasi satu bulan ini terpaksa harus menutup rumah makannya semantara, selain menjalani himbauan pemerintah untuk berada dirumah saja.
ADVERTISEMENT
"Kebetulan akhir-akhir ini sepi, mungkin pada takut keluar rumah, juga karena ada himbauan pemerintah. Kita baru buka juga rumah makan ini, sabar aja dulu rezeki gak kemana,"ujar Rizki