Akibat Corona, Omset Penyewaan Adat di Kotawaringin Barat Terjun Bebas

Konten Media Partner
1 Oktober 2020 19:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Dalam sebulan penyewaan baju adat, bisa meraup untung hingga puluhan juta rupiah.

Sebelum pandemi melanda Syarif sempat mebuka lapak pada event UMKM tahun lalu. Foto Sayrif
zoom-in-whitePerbesar
Sebelum pandemi melanda Syarif sempat mebuka lapak pada event UMKM tahun lalu. Foto Sayrif
ADVERTISEMENT
InfoPPBUN, KOTAWARINGIN BARAT- Pandemi COVID-19 memberikan banyak dampak negatif ke sektor ekonomi, salah satunya sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Syarif merupakan pemilik Syarif Borneo yan khusus menyewakan baju adat dayak ini sempat sepi pemasukan akibat Corona, Syarif adalah salah satu UMKM yang terdampak di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
ADVERTISEMENT
Sebelum pandemi Syarif dalam sebulan bisa meraup untung hingga puluhan rupiah, terlebih ada acara-acara besar.
"Kalo sebelum pandemi puluhan juta rupiah bisa mudah saya dapatkan, karenakan banyak acara juga, pakaian dayak untuk menari, menyambut tamu hingga dikenakan oleh penjabat-penjabat daerah, Agustusan yang biasa ramai kini sepi," ujar Syarif. Kamis (1/10).
Syarif yang beprofesi sebagai guru disalah satu SMA di Kotawaringin Barat ini, sempat berjualan ayam geprek demi menambah pundi-pundi keuangan ditengah turunya omzet penyewaan baju adat.
"Saya berusaha kreatif bagaimana caranya tetap ada pemasukan ditengah pandemi saat ini, saya coba jualan ayam geprek dengan sistem gratis pengantaran, walaupun tidak banyak seperti saya menyewakan baju adat, paling tidak cukuplah untuk sehari-hari," lanjutnya.
Salah satu koleksi baju adat yang disewakan Syarif Borneo, Foto: Kazrian
Tahun 2019 hingga awal Januari sendiri Syarif mampu meraup untung hingga puluhan juta.
ADVERTISEMENT
"Februari hingga Juni saya sangat sepi sekali, ratusan ribu saja dan itu jauh dari apa yang saya harapkan," terangnya.
Tahun 2020 pemerintah daerah membatalkan event-event daerah seperti Pawai Nasi Adab dalam rangka memperingati HUT Kobar, demi mengindari kerumuman orang banyak. Setiap peringatan HUT Kobar tahun sebelumnya, sewa baju adat menjadi paling laris.
Syarif berharap pandemi ini lekas berlalu, agar usahanya kembali normal, agar dia dan pelaku UMKM lainnya bisa kembali bangkit untuk memulihkan modal.