Awal Tahun 2019 Sudah ADA 1 Korban DBD

InfoPBUN
Media Informasi Pangkalan Bun - Kalimantan Tengah
Konten dari Pengguna
15 Februari 2019 21:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari InfoPBUN tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Dinkes Kobar Giatkan Program PSN dan 3 M Plus

ADVERTISEMENT
ilustrasi (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
KOTAWARINGN BARAT - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggencarkan giat program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan 3 M Plus. Pasalnya di bulan Januari 2019 lalu sudah ada 1 korban tewas warga Kecamatan Arut Utara menjadi korban Demam Berdarah Dengue (DBD).
Plt Kepala Dinkes Kobar Achmad Rois menyampaikan, untuk kasus DBD di Kobar setiap tahunnya masih dalam angka kematian (Case Fatality Rate=CFR) di bawah standar yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia. Untuk situasi saat ini pihaknya akan terus menggencarkan program PSN dan juga 3 M Plus yakni menaburkan bubuk larvasida, menggunakan obat nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi rumah dan menghindari kebiasaan menggantung pakaian.
ADVERTISEMENT
"Untuk fogging kita nilai tidak tepat, karena hanya akan membunuh nyamuk dewasa, sedangkan jentik nyamuk setiap hari pasti berkembang menjadi nyamuk," ujar Rois, Jumat (15/2).
Siklus nyamuk aedes aegypti hidupnya melalui metamorfosis mulai dari telur, larva, pupa dan tahap dewasa. Rentan hidupnya berkisar dua minggu sampai satu bulan dan cepat berganti generasi setelah 7 hari. "Semua harus bergerak, menggerakan 3 M Plus disetiap rumah warga dan ini mulai dari kesadaran warga akan betapa pentingnya menjaga kesehatan lingkungan," tandasnya.
Rata-rata per tahun kasus DBD di Kabupaten Kotawaringin Barat hanya ada 1 hingga 2 korban yang meninggal dunia. Banyak orang tua yang lemah mendeteksi anaknya apabila saat terkena sakit demam tanpa dimulai flu. "Biasanya terjadi pada awal dan akhir tahun saat musim penghujan, dan terjadinya demam tinggi pada selama 5 hari, pada hari ke lima itu lah biasanya korban akan menurun demamnya, namun justru demam turun tersebut menjadi masa kritis korban DBD, maka dari itu deteksi apabila ada demam tanpa ada tanda apapun segera bawa ke pelayanan kesehatan terdekat," pungkasnya. (Joko Hardyono)
ADVERTISEMENT