Banjir di Katingan, Pendeta GKE Pimpin Ibadah di Atas Perahu

Konten Media Partner
6 September 2021 18:57 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pendeta Rizki Indriana, S.Th saat memimpin ibadah dari atas perahu di Tumbang Samba. (FOTO: Dokumen Ist).
zoom-in-whitePerbesar
Pendeta Rizki Indriana, S.Th saat memimpin ibadah dari atas perahu di Tumbang Samba. (FOTO: Dokumen Ist).
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
KATINGAN-Banjir di Kalimantan Tengah, khususnya di Kabupaten Katingan kian parah. Tingginya genangan air akibat curah hujan tinggi dan meluapnya air dari sungai membuat sejumlah wilayah di Katingan terdampak banjir. Aktivitas masyarakat pun lumpuh.
ADVERTISEMENT
Salah satu kondisi banjir yang cukup parah di Katingan terdapat di wilayah Tumbang Samba. Fasilitas umum termasuk tempat ibadah pun digenangani air dengan kedalaman bervariasi. Meskipun demikian, kegiatan ibadah tetap dilakukan oleh sejumlah jemaat Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) di Tumbang Samba. Mereka beribadah dipimpin dari perahu.
Pemimpin ibadah atau pendeta GKE bernama Rizki Indriana saat dihubungi via WhatsApp membenarkan adanya ibadah yang dipimpinnya dari atas perahu tersebut.
"Betul mas itu saya. Saat ibadah saya dibantu oleh 4 petugas.Ibadahnya pada hari Minggu 5 September 2021," ujar Indriana saat dihubungi, Senin (6/9).
Rizki mengisahkan bahwa ibadah yang dipimpinnya dari atas perahu karena banjir baru kali pertama dialaminya selama tugas pelayanan kepada jemaat di Tumbang Samba, Katingan Tengah.
ADVERTISEMENT
"Ada perasaan sedih, namun ada perasaan sukacitanya. Ini memang kali pertama yang saya alami," ujar Rizki.
Ia mengisahkan bahwa beberapa Minggu lalu, kegiatan ibadah ditiadakan yang juga karena banjir. Akan tetapi pada saat itu tak ada perahu.
"Waktu banjir tanggal 23 dan 24 Agustus 2021 kami memilih untuk tidak ibadah. Memang waktu itu tidak ada perahunya," kisahnya.
Saat ditanyakan apakah terdapat jemaat yang ikut dari atas perahu juga, Rizki menerangkan bahwa hanya terdapat 4 jemaat yang membantu. Sementara jemaat lainnya beribadah dari rumah.
"Karena banjir kali ini lebih tinggi dari sebelumnya dan rumah jemaat hampir semua terendam banjir, maka mereka beribadah dari rumah," terangnya.
Sementara itu, saat ditanyakan terkait intensi ibadah dari atas perahu yang pimpinnya, Rizki menerangkan bahwa tema yang diambilnya ialah tentang alam. Dalam kesempatan ibadah itu yang didoakan secara khusus ialah agar bencana banjir di Kalteng dan wabah Corona di tanah air cepat berakhir.
ADVERTISEMENT
"Tema yang kita pilih ialah tentang alam sebagai ciptaan Tuhan. Kita minta kepada Tuhan agar diberikan penguatan kepada para jemaat GKE di Tumbang Samba agar selalu dikuatkan meskipun diterpa badai seperti banjir ini," ujarnya.
Selain itu, menyadari sebagai pengalaman memimpin ibadah yang luar biasa, Rizki mengatakan bahwa pelayanan ibadah hari Minggu di atas perahu merupakan sebuah pelayanan yang luar biasa dan menjadi kekuatan dalam setiap situasi pelayanan nantinya.
"Pada prinsipnya gereja harus bersaksi pada situasi apa pun. Dengan pengalaman pimpin ibadah dari atas perahu mau mengingatkan saya bahwa itulah pelayanan sesungguhnya. Baik atau tidak baik waktunya tetap bersaksi dan melayani Tuhan," demikian Rizki.