Bantu Warga Terdampak Banjir, Pengusaha Asal Kobar Berikan Bantuan 50 Kubik Kayu
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Sebagai bentuk kepedulian atas musibah banjir yang terjadi di Kotawaringin Barat , Kalimantan Tengah, seorang pengusaha asal Pangkalan Bun, Jemmy Adrianor Rasyid menyerahkan bantuan berupa 50 kubik kayu kepada warga.
ADVERTISEMENT
Bantuan berupa papan dan kayu balok ini ditujukan bagi mereka yang rumahnya terendam air banjir akibat meluapnya sungai dan tingginya curah hujan dalam beberapa pekan terakhir.
Jemmy Adrianor Rasyid melalui Manager Legal dan CSR Jemms Wood Alam Semesta, Muhammad Natsir berharap bantuan yang diberikan dapat bermanfaat bagi masyarakat.
"Bantuan ini merupakan ide dari Bapak CEO yaitu Jemmy Adrianor Rasyid, agar bisa sedikit meringankan beban warga yang terpaksa membeli papan atau balok kayu guna membuat panggung untuk mengamankan perabotan rumah mereka agar tidak terendam air," jelas Muhammad Natsir.
ADVERTISEMENT
Sebab, menurutnya, saat ini warga sangat membutuhkan kayu untuk menbuat tempat penyimpanan barang perabotan.
"Hari ini sekitar 5 truk atau sekitar 50 kubik bantuan papan dan balok berbagai jenis kami serahkan melalui Kelurahan Mendawai. Nantinya bantuan tersebut bakal didistribusikan pada beberapa kelurahan yang warganya terdampak banjir akibat naiknya muka air Sungai Arut yaitu Kelurahan Mendawai, Kelurahan Mendawai Seberang, Kelurahan Raja, Kelurahan Raja Seberang," jelas Muhammad Natsir.
Ditempat yang sama, Lurah Mendawai Rahadian Syahmi memberikan apresiasi atas kepedulian pengusaha lokal kepada masyarakatnya.
"Tentunya saya mewakili warga sangat berterima kasih pada Bapak Jemmy Adrianor Rasyid selalu CEO PT. Jemms Wood Alam Semesta yang tanggap membantu warga sesuai apa yang dibutuhkan," jelas Lurah Mendawai.
ADVERTISEMENT
"Nantinya masing-masing RT pada kelurahan yang terdampa banjir diminta untuk mendata warga yang memerlukan kayu tersebut dan mereka yang membagikan pada warganya masing-masing," sambungnya.
Menurut Lurah Mendawai, lantaran kualitas kayu tersebut cukup baik, harapannya bila nantinya banjir sudah surut warga tetap bisa menyimpan kayu-kayu tersebut di rumahnya dengan baik sebagai bentuk antisipasi.
"Sehingga bila kondisi air sungai kembali naik dan berpotensi masuk rumah, warga sudah ada persiapan kayu untuk membuat panggung atau dadampar, sehingga tidak perlu lagi membeli," jelas Lurah Mendawai