news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bendungan Meluap, 80 Hektar Sawah di Kobar Terendam Banjir

Konten Media Partner
24 September 2022 17:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi sawah di Desa Berambai Makmur pasca meluapnya bendungan di desa setempat. Foto: ISTInfoPBUN
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi sawah di Desa Berambai Makmur pasca meluapnya bendungan di desa setempat. Foto: ISTInfoPBUN
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Hujan lebat yang terjadi pada Jumat kemarin (23/9) rupanya membuat bendungan yang berada di Desa Berambai Makmur, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kotawaringin Barat, meluap karena tak mampu menampung debit air.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, luapan air bendungan juga membanjiri puluhan hektare lahan pertanian. Dampaknya, para petani maupun pembudidaya ikan di desa setempat terancam gagal panen.
Kepala Desa Berambi Makmur Warjoko, Sabtu (24/9) mengungkapkan banjir kali merupakan yang pertama kali sejak bendungan dibangun. Pihaknya berharap kejadian serupa tidak kembali terulang.
"Air sangat luar biasa. Sepanjang sejarah baru kali ini banjir terbesar di Berambai Makmur. Sawah dan Kolam di bawahnya terendam. Mudah-mudahan tidak hujan lagi," ucap Warjoko.
Nampak air luapan bendungan Berambai Makmur pada Jumat kemarin (23/9). Foto: IST/InfoPBUN
Total sebanyak 80 hektare sawah yang tergenang banjir luapan ini, dengan rincian 40 hektare siap tanam, 5 hektare sudah tertanami padi dan sisanya masih dalam proses pengolahan lahan.
"Kerugian sekitar puluhan juta. Semaian padi rusak. Pematang sawah putus dan tanah sawah yang sudah dipetakan banyak yang larut. Kolam pembibitan ikan mas juga yang luasnya setengah hektar itu di bawahnya ludes," tutur dia.
ADVERTISEMENT
Selain di Berambai Makmur, banjir juga merendam puluhan hektar lahan pertanian sayur di Kecamatan Arut Selatan. Kini petani kesulitan bercocok tanam karena tidak adanya lahan.
"Petani kan hasil yang dimakan dari dia meolah tanah dan bercocok tanam, kalau terendam ya tidak ada yang dimakan. Kadang ada yang ikut kerja panen sawit untuk memenuhi kebutuhan sehari hari," kata Kades Kumpai Batu Bawah, Bambang Silih Warno.