Berpisah dengan Buaya Peliharaannya, Seorang Perempuan di Sampit Menangis

Konten Media Partner
8 September 2022 21:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Evakuasi seekor buaya oleh petugas BKSDA beberapa waktu lalu. (FOTO: Dokumen BKSDA Kalteng).
zoom-in-whitePerbesar
Evakuasi seekor buaya oleh petugas BKSDA beberapa waktu lalu. (FOTO: Dokumen BKSDA Kalteng).
ADVERTISEMENT
SAMPIT-Perpisahan pasti mendatangkan kesedihan. Apa lagi perpisahan itu dengan orang dan atau hewan yang disayangi. Hal inilah yang dialami oleh Reni dan Zulhaidir ketika harus berpisah dengan buaya peliharaan mereka.
ADVERTISEMENT
Tak hanya ekspresi kesedihan, Reni bahkan sampai meneteskan air mata melihat buaya yang dirawat dan dijaganya selama ini dievakuasi oleh petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sampit. Ia hanya berharap semoga binatang berbahaya yang sempat dirawatnya itu bertumbuh baik dan terus berkembang biak.
"Sedih rasanya harus berpisah. Tapi ini yang terbaik untuk buaya ini. Dia memang harus dilepas ke alam bebas agar bisa hidup lebih baik dan bisa berkembang biak," kata Reni seraya menyeka air mata.
Hampir mirip dengan Reni, pemelihara buaya lainnya bernama Zulhaidir mengisahkan buaya yang dipeliharanya sejak tahun 2011 itu layaknya dievakuasi ke habitatnya agar bisa berkembang biak. Selain itu, ia juga berpikir tentang adanya resiko yang muncul dengan keberadaan buaya yang belasan tahun dipeliharanya.
ADVERTISEMENT
"Saya juga berpikir tentang perkembangan buaya itu sendiri karena dia perlu berkembang biak walaupun selama ini di sini pun makanan dan kesehatannya juga kami jaga," kata ujar pria yang adalah Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kotawaringin Timur, Kamis (8/9).
Sementara itu,berkaitan dengan evakuasi dua ekor buaya dalam sepekan terakhir ini, kepala BKSDA Pos Jaga Sampit, Muriansyah mengatakan dua ekor buaya peliharan warga tersebut dievakuasi ke habitatnya di hutan yang jauh dari pemukiman warga.
"Kemarin mas kami mengevakuasi seekor buaya muara berjenis kelamin betina. Panjangnya sekitar dua meter," kata Komandan Jaga BKSDA Kalimantan Tengah Pos Sampit, Muriansyah ll, Kamis (8/9).
Muriansyah menerangkan evakuasi buaya milik Zulhaidir itu merupakan evakuasi kedua dalam pekan ini. Sebelumnya pada tanggal 5 September juga dilakukan evakuasi buaya milik Reni.
ADVERTISEMENT
"Kami berterima kasih karena warga yang memelihara buaya ini mau menyerahkan untuk kami evakuasi. Buaya muara ini dilindungi. Selain itu, buaya adalah binatang yang membahayakan untuk dipelihara, apalagi kalau sudah sebesar ini," jelas Muriansyah.
"Mudah-mudahan nanti buaya-buaya bisa cepat beradaptasi dengan alam bebas," harap Muriansyah.