BPCB Kalimantan Timur Lakukan Metadata Naskah Kerajaan di Istana Mangkubumi

Konten Media Partner
6 November 2022 20:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim BPCB Kaltim, dan Dreamsea saat melakukan proses penyalinan naskah-naskah peninggalan Istana Mangkubumi. Foto: Fiyya/InfoPBUN.
zoom-in-whitePerbesar
Tim BPCB Kaltim, dan Dreamsea saat melakukan proses penyalinan naskah-naskah peninggalan Istana Mangkubumi. Foto: Fiyya/InfoPBUN.
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT- Sudah hampir sepekan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Kalimantan Timur melakukan pendataan sejumlah naskah kerajaan di Istana Mangkubumi, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Minggu, (06/11).
ADVERTISEMENT
BPCB Kaltim yang juga bekerja sama dengan Dreamsea untuk melakukan metadata terhadap sejumlah bukti otentik baik berupa surat, Al-Quran, dan jimat.
Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur, Muslimin A.R Effendy, mengatakan, proses digitalisasi dan metadata ini memakan waktu yang tidak sebentar. Ini merupakan bagian dari proses pelestarian dan juga banyak pelajaran berharga bagi generasi selanjutnya.
"Dengan digitalisasi membuat siapa saja nantinya dengan mudah mengetahui naskah-naskah peninggalan zaman kerajaan terdahulu, mulai dari koran, surat tanah, dan surat-surat lainnya, dari sini kita mengetahui bahwa para kesultanan di Istana Mangkubumi ini mempunyai jaringan yang sangat luas bahkan ke luar negeri," ujar Muslimin.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Khusnul Khotimah, dari Badan Riset dan Inovasi Nasional. Proses metadata dan digitalisasi ini mempunyai tujuan naskah-naskah tersebut tidak hilang begitu saja, nantinya dengan proses digitalisasi semua orang dengan mudah mengakses informasi-informasi terkait kerjaan Istana Mangkubumi.
ADVERTISEMENT
Dalam proses tersebut tentu saja tidak semua berjalan mulus, Muslimin mengaku sedikit kesulitan mencari waktu kejadian, dan bahkan ada yang sudah tidak bisa terbaca.
"Ada beberapa surat yang tidak mencantumkan waktu seperti tanggal misalnya, ini membuat kami kesulitan, belum lagi ada naskah yang robek, kita kesulitan mencari di mana robekan lainnya, atau bahkan ada naskah yang menggunakan tinta cina sudah tidak bisa terbaca," lanjut Muslimin.
Muslimin berharap Istana Mangkubumi mendapat perhatian dari Pemda Kotawaringin Barat, untuk terus merawat dan melestarikan budaya agar semakin menarik lagi.