Bupati Kobar Pimpin Deklarasi SiKOPER Ayam Petelur

Konten Media Partner
29 Agustus 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Kobar Nuhidayah pengukuhan SiKOPER ayam petelur Kobar di halaman DPKH Kobar. (Foto: Joko Hardyono)
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Kobar Nuhidayah pengukuhan SiKOPER ayam petelur Kobar di halaman DPKH Kobar. (Foto: Joko Hardyono)
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Bupati Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Nurhidayah memimpin deklarasi Sentra Bisnis Kolektif Peternakan Rakyat (SiKOPER) Ayam Petelur Kobar di Halaman Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kobar, Kamis (29/8).
ADVERTISEMENT
Menurut Nurhidayah, dengan kegiatan sosialisasi peningkatan investasi usaha peternakan ayam petelur dan deklarasi SiKOPER ayam petelur Kobar ini diharapkan tahun 2022 mampu mencapai target 50 persen untuk memenuhi kebutuhan telur ayam di Kabupaten Kobar.
"Saat inu kita hanya mampu produksi 30 persen kebutuhan telur yang diakomodasi peternak ayam petelur lokal, harapannya dengan adanya SiKOPER, upaya ke arah tersebut bisa tercapai," ujar Nurhidayah.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Peternak Ayam Petelur Kobar Yudie Junas menuturkan, bahwa berdasarkan data kebutuhan telur masyarakat Kobar mencapai 250 butir per harinya. Sedangkan peternak ayam petelur hanya mampu produksi 30 persen perhari.
"Yang pasti kita mendukung visi misi Pemerintah, dengan target 2022 sekitar 50 persen kebutuhan telur dapat terpenuhi," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Yudie menambahkan, saat ini jumlah peternak ayam petelur di Kobar semakin meningkat hingga 125 persen dibanding tahun lalu yang hanya 19 peternak, kini sudah mencapai 40 peternak.
Selain itu, lanjut Yudie, nantinya Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan akan ditargetkan menjadi kawasan sentra pengembangan peternakan ayam. "Kita masih menunggu regulasi, apakah kawasan itu cocok atau tidak, karena harus juga dilihat dampak lingkungannya dan masyarakat setempat menerima atau tidak kawasannya menjadi sentra bisnis ayam," pungkasnya. (Joko Hardyono)