Cegah Karhutla, Tim Satgas Laksanakan Patroli Terpadu

Konten Media Partner
3 Juli 2019 21:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim Satgas Karhutla Kobar melaksanakan patroli terpadu. (Foto: Manggala Agni,l
zoom-in-whitePerbesar
Tim Satgas Karhutla Kobar melaksanakan patroli terpadu. (Foto: Manggala Agni,l
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Manggala Agni Daerah Operasi (Daops) Pangkalan Bun melaksanakan kegiatan Patroli Terpadu (Patdu) mulai 1 Juli - 30 Juli 2019 di empat kabupaten wilayah kerja Manggala Agni Daops Pangkalan Bun senin (1/7).
ADVERTISEMENT
Patroli ini dilaksanakan Manggala agni bersama TNI, Polri dan Masyarakat Peduli Api (MPA) yang langsung hadir di tingkat tapak dan di daerah rawan Kejadian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
"Sebelumnya Patroli Terpadu sudah kita laksanakan dari bulan Maret hingga April, di lanjut dengan Patroli Mandiri Manggala Agni juga kami laksanakan pada bulan Juni," ujar Koordinator pencegahan Manggala Agni Daops Pangkalan Bun, Naoval (3/7).
Patroli Terpadu adalah kegiatan utama Kementrian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan melaui Direktorat Pengendalian Perubahan Iklim Dan Kebakaran Hutan Dan Lahan, Balai Pengendalian Perubahan Iklim Dan Kebakaran Hutan Dan Lahan Wilayah Kalimantan (BPPIKHL Wil.Kalimantan) dalam upaya pencegahan karhutla.
Dalam pelaksanaan harian patroli terpadu meliputi kegiatan antara lain melakukan koordinasi dengan aparat desa, mendatangi lokasi areal rawan terjadinya karhutla, melakukan sosialisai pendekatan diri dan penyadartahuan kepada msayarakat, serta membagikan brosur, leaflet.
ADVERTISEMENT
Penandaan di areal lahan rawan karhutla, juga pengumpulan data dan informasi di areal rawan karhutla. Kemudian memetakan kondisi desa baik fisik maupun permasalahan di kebakaran hutan dan lahan.
Melakukan pemadam awal apa bila ditemukan kejadian karhutla, serta menggali potensi desa yang bisa diberdayakan dan di kembangkan sebagai modal sosial dan pemberdayaan.
Prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan puncak musim kemarau di Indonesia akan terjadi pada Agustus 2019. Pada periode Juli - September, sebagian besar wilayah memiliki curah hujan rendah dengan sifat hujan di bawah normal.
Dalam beberapa hari terakhir cuaca panas dan suhu udara mulai tinggi, di susul dengan curah hujan yang mulai menurun dan mulai terdeteksinya HotSpot (Titik Panas) dan kejadian karhutla di sebagian wilayah kerja Manggala Agni Daops PangkalanBun.
ADVERTISEMENT
"Kita berharap dengan Patroli terpadu dapat meminimalisir dan menekan seminimal mungkin kejadian karhutla dan mensinergikan upaya para pihak dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan hingga di tingkat tapak," kata Kepala Manggala Agni Daerah Operasi Pangkalan Bun, Binsar Oktavianus Togatorop. (Joko Hardyono)