Cegah Virus Corona, Pintu Masuk Laut dan Udara di Sampit Diperketat

Konten Media Partner
26 Januari 2020 19:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
para petugas KKP Kelas III Sampit saat mendeteksi Virus corona di Bandara Sampit.
zoom-in-whitePerbesar
para petugas KKP Kelas III Sampit saat mendeteksi Virus corona di Bandara Sampit.
ADVERTISEMENT
KOTAWARINGIN TIMUR- Virus mematikan yang bernama Corona sudah dan sedang meresahkan dunia internasional hingga dipelosok tanah air. Di Indonesia, sejumlah daerah diindikasikan menjadi pintu masuk virus berbahaya yang datang dari China. Salah satu daerah yaitu Kabupaten Kotawaringin Timur terus memperketat pengawasan masuknya virus berbahaya tersebut di pelabuhan laut dan juga di Bandara udara setempat.
ADVERTISEMENT
Kewaspadaan akan masuk dan tersebarnya virus tersebut di Kalteng yang notabene menjadi salah satu pintu masuk warga negara China melalui jalur laut maupun udara, pihak Kantor kesehatan Pelabuhan(KKP) Kelas III Sampit memperketat pengawasan secara intensif terhadap siapapun yang masuk.
“ Untuk pengawasan dan pemeriksaan sih sudah biasa dilakukan setiap ada kapal dan pesawat yang masuk, tetapi karena belakangan ini dikhwatirkan masuknya virus corona maka pemeriksaan lebih diperketat dan sangat intensif dilakukan,” ujar Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Sampit Agus Yordani, Minggu (26/01).
Dalam pengawasan tersebut, Yordani menerangkan bahwa setiap penumpang tanpa kecuali yang melalui bandara Haji Asan Sampit diperiksa suhu tubuhnya dengan thermoscaner. Hal ini untuk mendeteksi adanya indikasi terkena virus corona.
ADVERTISEMENT
“ Biar tidak ada penerbangan langsung dari China ya tetap kita periksa satu per satu penumpangnya. Segala sesuatu mungkin dan diluar dari dugaan manusia,” tegasnya.
Yordania menambahkan, pemeriksaan serupa juga terjadi di Pelabuhan. Hal ini mengingat banyak kapal dari China yang langsung menuju Kotawaringin Timur dan itu harus lebih ekstra pengawasannya.
“ Kru kapal dari luar Negeri dan teristimewah yang dari China kita juga lakukan pemeriksaan secara ketat tanpa kecuali. Karena di Kotim banyak kapal langsung dari China,”jelasnya.
Agus Yordani menyebutkan sepanjang 2019 lalu sebanyak 23 kapal dari China yang masuk ke Kotawaringin Timur dengan jumlah 483 anak buah kapal. Sedangkan 2020 ini sudah ada 4 kapal dari China dengan 63 anak buah kapal. Hasil pemeriksaan, belum ditemukan orang yang terinfeksi virus corona.
ADVERTISEMENT
"Kalau ada yang terindikasi, maka akan langsung dievakuasi ke RSUD dr Murjani Sampit. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit. Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk langkah pencegahan ini," kata Agus.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehata Provinsi Kalimantan Tengah Suyuti Samsul mengatakan pihaknya sejak awal sudah melakukan koordinasi serta antisipasi dengan pemerintah Kabupaten di Kalteng untuk mencegah masuknya virus Corona ke Bumi Tambun Bungai.
“ Untuk langkah antisipasinya sudah kita koordinasi dengan pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan(KKP) Kelas III Sampit dan juga pihak Rumah Sakit Dr Murdjani Sampit agar melakukan pengawasan secara ketat dan intensif disejumlah pintu masuk di Kalteng, baik melalui Bandara maupun pelabuhan laut,” ujarnya.
Menurutnya, jika dalam pendeteksian ditemukan ada indikasi penumpang atau siapapun yang terkena virus tersebut maka pihak rumah sakit Sampit sudah menyiapkan ruang isolasi tersendiri agar virus ini tidak menyebar di Kalteng.
ADVERTISEMENT
Sekedar informasi, Virus corona adalah virus baru yang menyebar melalui pernapasan atau udara dengan gejala demam, batuk dan sesak nafas. Penyakit ini sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian. Saat ini virus tersebut sudah merebak di China dan sangat meresahkan masyarakat.