Cerita Mertua Letda Munawir Kru KRI Nanggala: Biasanya Lebaran Menantu ke Sampit

Konten Media Partner
25 April 2021 19:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lim Sukardi, mertua dari Letda Munawir yang masuk dalam kru kapal selam KRI Nanggala 402. (Dok.Ist).
zoom-in-whitePerbesar
Lim Sukardi, mertua dari Letda Munawir yang masuk dalam kru kapal selam KRI Nanggala 402. (Dok.Ist).
ADVERTISEMENT
SAMPIT- Tenggelamnya KRI Nanggala-402 membawa duka bagi tanah air dan keluarga para kru kapal yang menjadi korban. Banyak kisah dan kenangan antara sahabat dan kenalan serta keluarga dengan para kru kapal yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Salah satu diantaranya itu Lim Sukardi, mertua dari Letda Munawir.
ADVERTISEMENT
Sambil terus berharap suami dari anaknya Cica Yuemi dapat ditemukan selamat, Sukardi mengisahkan sejumlah kenangan dengan menantunya. Menurut Sukardi, setiap lebaran Letda Munawir bersama anaknya serta kedua cucunya biasanya ke Sampit.
"Biasanya setiap lebaran mereka sekeluarga ke Sampit. Kami berkumpul bersama," kenang Sukardi yang hendak berangkat ke Surabaya untuk menghibur anaknya, Minggu (25/4).
Tak hanya berlebaran bersama, Munawir juga sering mengutarakan keinginannya ke mertuanya untuk pindah ke Sampit agar bisa dekat dengan keluarga dari istrinya.
"Dia sempat bilang mau pindah ke Sampit atau ke Banjarmasin biar lebih dekat dengan kami. Tapi mungkin belum ada persetujuan dari atasannya," ujar Sukardi.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Lim Sukardi merupakan mertua dari Letda Munawir yang masuk dalam kru KRI Nanggala 402. Munawir asal Rembang menikahi Cica Yuemi yang merupakan anak pertama dari Lim Sukardi. Dari pernikahan keduanya dianugerahi dua orang anak perempuan yakni Aura Aulia Maharani dan Cinta Aurelia Az-Zahra.
ADVERTISEMENT
Sejak awal mendapatkan berita duka tentang mertuanya, Sukardi terus berharap agar mertuanya bersama kru KRI Nanggala lainnya masih selamat. Selain berdoa, ia terus memberikan kekuatan kepada anak dan cucunya untuk selalu kuat menghadapi musibah yang merupakan bagian dari resiko pekerjaan.