Cinta Terlarang Berakhir Tragis, Pemuda di Kobar Tewas Usai Kepergok Selingkuh

Konten Media Partner
17 Mei 2022 10:58 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengeroyokan teehadap korban AS. Foto: IST/InfoPBUN
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengeroyokan teehadap korban AS. Foto: IST/InfoPBUN
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Akibat nekat mencintai wanita yang sudah bersuami, seorang pemuda berinisial AS (22), warga Desa Sungai Bedaun, Kecamatan Kumai, harus meregang nyawa. Ia tewas dikeroyok oleh sekelompok warga tetangga desanya.
ADVERTISEMENT
Peristiwa pengeroyokan ini terjadi pada Minggu (15/5/2022) di Desa Sekonyer, Kecamatan Kumai, Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, sekira pukul 00.00 WIB.
Informasi yang dihimpun, kejadian ini bermula saat AS menyambangi rumah si wanita, sebut saja Anggun (bukan nama sebenarnya). AS menyambangi Anggun di kediamannya yang berada di Desa Sekonyer. Ketika itu suami Anggun sedang tidak berada di rumah.
Rupanya kunjungan pria yang diketahui berprofesi sebagai supir truk tersebut diketahui oleh ipar Anggun. Sang ipar lantas bersama sejumlah warga menggrebek aktivitas mencurigakan tersebut.
Benar saja, saat ditangkap AS tengah bersembunyi di dalam toilet rumah Anggun. Diduga ada hubungan asmara terlarang antar keduanya.
"Korban selingkuh dengan istri orang yang ditinggal suaminya kerja. Dipergok oleh ipar pihak wanita di rumah si wanita. Dipergok korban sedang bersembunyi di toilet rumah si wanita"
ADVERTISEMENT
"Ternyata ipar wanita tersebut sudah mengincar atau sudah berencana mengeroyok bersama teman- temannya sebanyak 7 orang," ungkap sumber yang minta identitasnya dirahasiakan, Selasa (17/5/2022).
Setelah ditangkap, AS kemudian menjadi bulan-bulanan sekelompok warga tersebut. Korban dihajar hingga babak belur hingga tak sadarkan diri. Mengetahui hal ini, salah seorang warga Sekonyer lantas menginformasikan ke keluarga korban.
"Keterangan sementara pelaku ada yang melarikan diri. Hasil autopsi korban kemungkinan diikat sebelum dikeroyok. Karena ada bekas ikatan dan patahnya beberapa tulang"
"Kejadian di Desa Sekonyer pengeroyokan perkiraan jam 12 malam. Karena jam 00.30 malam salah satu warga Sekonyer menelpon keluarga korban dan mengatakan korban hanya pingsan karna dikeroyok. Ternyata menurut bidan setempat korban tidak pingsan tapi meninggal dunia," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Terpisah, Kapolsek Kumai, IPTU Rahis Fadhlillah saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa ini. Ia mengatakan kasus tersebut sedang dalam proses kepolisian.
"Polres ya bang yang menangani," kata Rais.