Curah Hujan Tinggi Diprediksi Hingga Juni Ini

Konten Media Partner
17 Juni 2019 22:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meterologi Iskandar Klas III Kotawaringin Barat (Kobar) memperkirakan berdasarkan data yang dirilis dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOOA) bahwa curah hujan masih cukup tinggi tanggal 18 sampai 20 an bulan Juni 2019 di wilayah Kobar pada khususnya dan wilayah Kalimantan Tengah pada umumnya.
ADVERTISEMENT
Kondisi cuaca ekstrem kali ini dipengaruhi aktivitas Madden Julian Oscalliation (MJO) pada fase basah yang diprediksi cukup signifikan dalam periode satu pekan kedepan.
MJO sendiri merupakan gangguan awan, hujan, angin, dan tekanan udara yang melintasi kawasan tropis dan kembali ke titik awal dalam kurun waktu rata-rata 30 hingga 60 hari. MJO kerap digambarkan sebagai variabilitas iklim tropis interseasonal (bervariasi setiap minggunya).
"Adanya aliran massa udara dari Samudra Hindia sebelah Barat Indonesia yang masuk ke wilayah Indonesia dampaknya karena adanya aliran udara yang intensif maka aliran uap air juga cukup banyak itulah yang menyebabkan hujan cukup banyak intensitasnya pada seminggu terakhir ini, meskipun seharusnya sudah memasuki bulan kemarau, tetapi fenomena ini bukan hanya di Kalimantan tengah atau di Kotawaringin Barat saja tetapi juga berdampak sampai Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan yang saat ini juga dilanda banjir," ujar Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Iskandar Klas III Kobar, Slamet Riyadi.
ADVERTISEMENT
Slamet menerangkan, bahwa fenomena curah hujan cukup tinggi yang terjadi di Kotawaringin Barat tepatnya di Kota Pangkalan Bun memang jika dibandingkan dengan wilayah sekitarnya, dari data radar kita curah hujan lebih banyak di wilayah Pangkalan Bun.
"Kami menduga kenapa lebih tinggi curah hujannya dibanding wilayah sekitarnya salah satunya bisa jadi dipengaruhi oleh kondisi dimana daerah yang biasanya lebih panas dari wilayah sekitarnya otomatis penguapan konveksinya lebih bagus," terangnya.
Slamet mengatakan dengan kondisi seperti ini, keterkaitannya dengan kewaspadaan terjadinya banjir di wilayah Kobar, seperti Kotawaringin Lama, Pangkalan Lada dan Kecamatan Pangkalan Banteng.
"Untuk masyarakat secara umum, dengan adanya cuaca yang sedikit ekstrim saat ini, untuk mewaspadai sambaran petir, berteduh saat hujan dan saat banjir mewaspadai aliran listrik, untuk wilayah pesisir tinggi gelombang saat ini kategori menegah yaitu 1 – 1,5 meter, namun untuk wilayah laut Jawa bagian tengah tinggi gelombang 2 meter harus diwaspadai nelayan yang menggunakan kapal yang relatif kecil," imbaunya. (Joko Hardyono)
ADVERTISEMENT