Demokrat: Gunakan Yusril, Gerombolan Moeldoko Cari Pembenaran ke Mahkamah Agung

Konten Media Partner
23 September 2021 12:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Komisi III DPR RI, Didik Mukrianto. Foto: IST/InfoPBUN
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Komisi III DPR RI, Didik Mukrianto. Foto: IST/InfoPBUN
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, JAKARTA - Setelah Menkumham menolak mengesahkan Kongres Luas Biasa (KLB) Deli Serdang, yang dianggap tidak memenuhi syarat (31/3), pihak Moeldoko terus melakukan upaya hukum.
ADVERTISEMENT
Tidak puas dengan dua gugatan di Pengadilan TUN Jakarta, kini Moeldoko Cs juga mengajukan Uji Materiil (Judicial Review) di Mahkamah Agung (MA).
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Demokrat, Didik Mukrianto menegaskan bahwa gerombolan Moeldoko sedang mencari pembenaran ke MA agar dapat melegalkan upaya ‘begal politik’ yang mereka lakukan engan menunjuk Yusril Ihza Mahendra sebagai pengacara.
Ia menilai, uji materil yang dimasukan oleh mantan Kader (pro Moeldoko) tersebut masih saja mempermasalahkan SK Menkumham atas pengesahan AD/ ART Partai Demokrat yang dikeluarkan pada Mei 2020.
Menurutnya upaya tersebut sengaja mereka lakukan hanya untuk mencari pembenaran atas terselenggaranya KLB illegal dengan peserta abal-abal bulan Maret 2021 lalu.
“Kongres Partai Demokrat 2020 sudah sesuai aturan dan demokratis.Tidak mungkin lagi diperdebatkan konstitusionalitasnya. SK Menterinya juga sudah dikeluarkan lebih dari 1 tahun yang lalu. ‘Akrobat Hukum’ apalagi yang mereka mau pertontonkan ke publik?”, ungkap Didik, Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat ini.
Didik menganggap upaya Moeldoko Cs di Mahkamah Agung sebagai upaya begal politik untuk memutarbalikan fakta hukum. Foto: IST/InfoPBUN
Didik juga menjelaskan Menkumham mempunyai Tim Pengkaji Hukum yang kuat dan Prosedur berlapis dalam memeriksa keabsahan serta sinkronisasi peraturan perundangan undangan, sebelum Menteri mengeluarkan sebuah SK.
ADVERTISEMENT
“Permohonan Judicial Review ini bisa dianggap sebagai upaya ‘begal politik’ dengan modus memutar balikan fakta hukum, namun kami yakin Mahkamah Agung akan menangani perkara ini dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya ’,” tegas Didik.
Ia juga meyakini para Hakim Agung mempunyai integritas dan profesionalisme yang baik.
“Sekali lagi, ini bukan masalah internal partai, ini adalah upaya paksa untuk merobek demokrasi dan kepastian hukum di negeri Kita”, tutup Didik.
Sebagaimana diketahui permohonan Hak Uji Materil (HUM) oleh Mantan Kader Demokrat telah dicantumkan pada laman resmi Mahkamah Agung RI dengan nomor perkara 39 P/HUM/2021, dengan pemohon Muh. Isnaini Widodo dan termohon Menkumham RI.