Diduga Depresi, Seorang Penumpang Kapal Terjun ke Laut di Perairan Kumai

Konten Media Partner
13 Oktober 2021 21:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim gabungan berisap melakukan pencarian terhadap enumpang KM Kirana yang melompat di perairan teluk Kumai. Foto: IST.
zoom-in-whitePerbesar
Tim gabungan berisap melakukan pencarian terhadap enumpang KM Kirana yang melompat di perairan teluk Kumai. Foto: IST.
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT- Diduga depresi karena memiliki masalah keluarga, seorang penumpang kapal KM Kirana 1 terjun bebas ke laut di Perairan Teluk Kumai, Rabu, (13/10).
ADVERTISEMENT
Pria berjenis kelamin pria itu merupakan penumpang kapal KM Kirana I yang berangkat dari Pelabuhan Panglima Utar Kumai menuju Semarang, Jawa Tengah.
Manager Lapangan PT Dharma Lautan Utama (DLU) Cabang Kumai, Firman Dandy saat dihubungi terkait insiden ini membenarkannya.
"Benar mas," ujar Firman.
"Diperkirakan pria tersebut berusia sekitar 30 tahun. Sedangkan kapal berangkat sekitar pukul 01.00 WIB dini hari tujuan Semarang. Kemudian pada pukul 08.00 WIB, ia mendapat laporan peristiwa tersebut," tambah Firman.
Saat terjun ke laut terdapat saksi mata yang melihat. Saat melihat kejadian itu, saksi yang adalah seorang sopir truk Fuso langsung memberitahukan ke awak kapal.
"Informasi dari kapal bahwa ada 1 saksi mata yaitu sopir mobil Fuso melihat laki-laki tersebut melompat. Kemudian,untuk tindakan yang dilakukan, kapal berhenti dan sempat melakuka pencarian menggunakan sekoci kurang lebih 3 jam namun tidak membuahkan hasil, sesuai dengan aturan internasional, kapal kemudian melanjutkan perjalanan menuju ke Semarang," terangnya.
ADVERTISEMENT
Pihak PT. Dharma Lautan Kencana juga melakukan penelusuran di atas kapal dan menemukan tas yang tidak bertuan. Isinya ada identitas salah satu warga asal Gajah, Demak atas nama Mukromin.
"Dari keterangan keluarga yang bersangkutan ada depresi, kalau soal masalah keluarga itu sudah lama," lanjut tim Basarnas.
Basarnas maupun instansi terkait lainnya kemudian dilakukan pencarian di titik lokasi koordinat, dan sesuai dengan SOP yakni 7 hari pencarian.