Diduga Putus Cinta, Pria di Kotim Nekat Bunuh Diri

Konten Media Partner
13 Oktober 2021 19:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustri.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustri.
ADVERTISEMENT
SAMPIT-Seorang pria di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, nekat bunuh diri. Pria usia 25 tahun itu bunuh diri diduga karena putus cinta.
ADVERTISEMENT
Sebelum ditemukan bunuh diri, pengakuan sejumlah temannya, pria tersebut sempat meng-upload status di media sosial jenis WhatsApp.
Seorang pemuda berusia 25 tahun di Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Sebelum itu, dia sempat menulis status di WhatsApp.
Status ditulisnya menggunakan bahasa Dayak dan menginformasikan bahwa jangan mencarinya sampai pukul 15.00 WIB.
"Amun bara jam 3 aku dia buli, gaui akulah laku dohop dengan kitun (Kalau dari pukul 15.00 WIB saya tidak pulang, cari saja, saya minta tolong dengan kalian)," ujar salah satu temannya mengutip status medsos.
"Memang itu pikiran saya (menggunakan bahasa dayak)." ujarnya lagi.
Melihat status whatsapp tersebut, sejumlah temannya langsung mencari korban ke rumahnya.
ADVERTISEMENT
Kapolres Kotim, AKBP Abdoel Harris Jakin melalui Kapolsek Cempaga, Iptu Bambang membenarkan adanya peristiwa tersebut.
"Iya benar mas," ujar Kapolsek.
Menurut Kapolsek, kasus bunuh diri itu terungkap ketika adanya kecurigaan dari teman-teman korban terkait statusnya.
"Teman korban curiga dengan status itu. Mereka mereka mendatangi rumah korban, dan ternyata korban sudah pergi ke kebun karet di seberang sungai hingga ditemukan bunuh diri," ujar Kapolsek.
Bunuh diri itu diduga karena putus cinta dengan pacarnya.
"Kasus ini menjadi penyelidikan, meskipun keluarga korban menganggap insiden itu murni bunuh diri," terang Bambang.
###########
Anda bisa mencari bantuan jika mengetahui ada sahabat atau kerabat, termasuk diri anda sendiri, yang memiliki kecenderungan bunuh diri.
Informasi terkait depresi dan isu kesehatan mental bisa diperoleh dengan menghubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat, atau mengontak sejumlah komunitas untuk mendapat pendampingan seperti LSM Jangan Bunuh Diri via email [email protected] dan saluran telepon (021) 9696 9293, dan Yayasan Pulih di (021) 78842580.
ADVERTISEMENT