Driver Grab Palangka Raya: Kami Takut Kalau Bawa Narkoba Atau Bom

Konten Media Partner
7 Desember 2019 11:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para driver grab saat mengikuti kegiatan sosialisasi bahaya narkoba di jalan Yosudarso, Palangka Raya, Jumat 06 Desember 2019.(FOTO:ARNOLDUS)
zoom-in-whitePerbesar
Para driver grab saat mengikuti kegiatan sosialisasi bahaya narkoba di jalan Yosudarso, Palangka Raya, Jumat 06 Desember 2019.(FOTO:ARNOLDUS)
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, PALANGKA RAYA- Menjadi driver ojek online bukan hanya sekedar menjemput penumpang lalu mengantar. Setelah itu dibayar. Bukan pula hanya disuruh membeli makanan atau menjalani jasa pengantaran barang dan lain sebagainya. Profesi ojek online memiliki tantangan tersendiri selain masalah orderan yang mungkin fluktuasi. Salah satunya bisa dijebak menjadi kurir narkoba, bisa juga mengantar penumpang yang membawa barang terlarang. Bisa bom, bisa juga narkoba. Semuanya ada kemungkinan.
ADVERTISEMENT
Tentang kemungkinan-kemungkinan buruk tersebut ternyata para driver ojol jenis Grab memiliki pengalaman dalam melayani jasa pengiriman dan pelayanan lainnya. Terkait narkoba, beberapa diantara mereka berani mengisahkan didepan kepala Badan Narkotika Nasional Kota Palangka Raya, AKBP Miga Nugroho, Jumat 06 Desember 2019.
"Saya pernah pak dipesan ngantarin barang dalam bingkisan kecil tetapi pemilik barangnya ngga ada ditempat, cuman disimpan barangnya dipagar rumah bersama ongkirnya. Bingkisannya kecil sekali. Alamat pengantarannyapun ngga jelas dimana," kisah Bobi Ramadhan dalam acara sosialisasi bahaya narkoba di jalan Yosudarso malam hari kemarin.
"Saya bingung dan takut, lagi pula didaerah tersebut terkenal sering terjadi transaksi narkoba. Saking takut akhirnya saya mengancel pesanan customer tersebut langsung pergi. Filing saya itu sabu,"tambah Bobi.
Salah satu driver saat bercerita tentang pengalamannya mengantar kiriman yang dicurigai bom. (FOTO: ARNOLDUS)
Berbeda dengan Bobi, salah satu driver yang enggan disebutkan namanya juga memiliki pengalaman hampir serupa. Bedanya kali ini dicurigainya adalah bom.
ADVERTISEMENT
"Saya pernah pak ngantar paket barang yang bungkusannya sudah sedikit terbuka. Biasanya kalau kiriman itu terbungkus tapi kali ini ngga. Makanya saya bingung dan panik," ujarnya seolah curhat.
"Saking panik, akhirnya saya meminta pemilik barang tersebut membuka, jika nantinya bom ya, bukan hanya saya sendiri yang mati tetapi pemilik barang juga mati," tambah pria yang berbadan gempal tersebut.
Lanjutnya, apa yang bisa kamu lakukan pak jika menemukan hal-hal yang mencurigakan seperti narkoba atau mungkin bom?
Usai mendengar kisah para driver Grab Palangka Raya, Miga selaku kepala BNNK mengatakan kejahatan narkotika ataupun kejahatan lainnya bisa memanfaatkan jasa driver ojol, termasuk grab untuk menjadi kurir.
Miga mengatakan jika menemukan hal-hal yang mencurigakan tersebut para driver tidak perlu segan untuk melaporkan kepada pihak berwajib terdekat untuk diselidik.
ADVERTISEMENT
"Kalau kamu curiga bahwa barang itu narkoba laporkan ke BNNK atau juga bisa polisi terdekat. Kalau barang lainnya seperti bom bisa juga kamu laporkan ke polisi. Tentu identitas pelapor dilindungi," ujarnya.
Lebih jauh Miga juga menjelaskan jika driver mengantar penumpang yang membawa barang terlarang seperti narkoba dan lain sebagainya dan pada saat tersebut ditangkap oleh petugas keamanan, maka driver tersebut juga akan diperiksa.
"Kalau memang hanya sekedar mengantar ya akan dipulangkan tetapi dari hasil pemeriksaan ikut terlibat ya tentunya akan diproses. Makanya harus hati-hati. Lebih baik melapor jika ada yang mencurigakan," tambahnya.
Foto bersama para driver Grab dengan petugaa BNNK Palangka Raya seraya mengatakan tidak pada narkoba. (FOTO:ARNOLDUS)
Diakhir bincang-bincang dengan para driver Grab, Kepala BNNK Kota Palangka Raya mengingatkan agar para driver grab harus mengatakan tidak pada narkoba dan berjuang mencari rejeki halal tanpa harus menjadi kurir narkoba.
ADVERTISEMENT
Berkaitan dengan kegiatan tersebut, Humas perusahaan transportasi online jenis Grab Palangka Raya, Willy mengaku bangga karena selama ini para driver grab sadar akan bahaya narkoba serta berjuang untuk mencari rejeki halal dengan melayani para customer secara baik.
"Terima kasih untuk teman-teman driver yang selama ini sudah berkomitmen bersama menjaga citra grab dengan mengatakan tidak pada narkoba. Kedepannya kita harapkan agar driver grab bisa turut membantu petugas kepolisian dan BNNK dalam hal pengentasan narkotika di Palangka Raya," ujarnya.
Selain itu, Willy juga memberikan apresiasi kepada pihak BNNK Palangka Raya yang sudah membuka wilayah kesadaran para driver Grab terkait bahaya penyalahgunaan narkoba dan juga peredarannya.