Gaji Pertama CPNS Langsung Naik 5 Persen

Konten Media Partner
27 Maret 2019 22:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Kobar Nurhidayah beserta jajaran foto bersama CPNS hasil seleksi 2018 (Foto: Joko Hardyono)
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Kobar Nurhidayah beserta jajaran foto bersama CPNS hasil seleksi 2018 (Foto: Joko Hardyono)
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Aparatur Sipil Negara (ASN) harus bekerja secara professional, bukan hanya memiliki kemampuan menguasai dan menyelesaikan tugas pekerjaan saja, namun juga memiliki komitmen pribadi pada kualitas pekerjaan serta senantiasa menjaga integritas.
ADVERTISEMENT
Hal inilah pesan utama Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) kepada 213 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) kabupaten Kobar formasi penerimaan tahun 2018. Ke-213 CPNS menerima SK di Aula Kantor Bupati pada Rabu pagi (27/3).
Sebanyak 213 CPNS yang hadir merupakan hasil seleksi 2018 lalu yang terdiri dari 20 orang golongan III-b, 147 orang golongan III-a dan 46 orang golongan II-c. Para aparatur pemerintah ini nantinya akan bertugas sebagai tenaga guru dan kesehatan dibawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, RSUD Sultan Imanuddin serta Dinas Kesehatan.
Bupati Kobar Nurhidayah, berharap para CPNS nantinya mampu mengemban amanah dengan sebaik-baiknya, serta mampu memberi warna baru sebagai pelayan masyarakat di lingkungan Pemkab Kobar. "Pengangkatan saudara menjadi CPNS bukan sekedar untuk mengisi formasi yang kosong, tetapi juga untuk meningkatkan kinerja organisasi pemerintahan," ujar Nurhidayah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pertanggal 1 April 2019 CPNS hasil seleksi 2018 mendapatkan gaji pertama dan sesuai dengan janji Presiden RI Jokowi naik sebanyak 5 persen. "Ini menjadi suatu kebahagiaan bagi CPNS yang baru, mendapatkan gaji pertama saat bersamaan dengan kenaikan gaji diawal pekerjaannya," tandasnya.
Untuk diketahui, 213 CPNS hasi seleksi tahun 2018 ini terdiri dari tenaga guru sebanyak 144 dan tenaga kesehatan sebanyak 69. Dari 232 formasi yang dibutuhkan, 19 formasi belum terpenuhi, yakni 10 dokter spesialis, 9 tenaga kesehatan yang masih kosong. (Joko Hardyono)